• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 12 Mei 2024

Daerah

Sudah Pupuk Langka dan Mahal, Kini Sawah Petani Indramayu Diterjang Banjir

Sudah Pupuk Langka dan Mahal, Kini Sawah Petani Indramayu Diterjang Banjir
Sawah petani Widasari, Indramayu yang tergenang banjir (Foto: NU Online Jabar)
Sawah petani Widasari, Indramayu yang tergenang banjir (Foto: NU Online Jabar)

Indramayu, NU Online Jabar
Selain problem pupuk yang langka dan mahal, petani Indramayu mengalami ujian tambahan dengan banyaknya lahan yang terdampak banjir karena curah hujan tinggi. Di wilayah Kecamatan Widasari misalnya, sawah terendam banjir berhari-hari karena meluapnya sungai Cibuaya. 

Berdasarkan informasi dari bapak Ahmad Qusyairi, Kamis (8/1) yang di Desa Widasari Kecamatan Widasari menyampaikan, beberapa desa tergenang, termasuk sawah, sudah lebih 3 hari.

BACA: Petani Indramayu Keluhkan Harga Pupuk di Pasaran 2 Kali Lipat Lebih Mahal dari HET Kementan
BACA: Petani Indramayu Hadapi Kelangkaan Pupuk, PCNU: Ini Persoalan Serius

“Jika sudah terendam lama seperti itu maka dapat dipastikan tanaman mati. Satu-satunya jalan kita akan tebar kembali benih memulai dari awal. Itu pun menunggu hingga lahan sudah benar-benar surut,” imbuh Qusyairi. 

BACA: LPPNU dan HKTI: Petani Terzalimi Karena Pupuk Bersubsidi di Jawa Barat Langka

Ia menambahkan, usia tanaman para petani Desa Widasari rata-rata 25 HST. Jadi sudah melalui pemupukan pertama. Artinya sudah jutaan biaya yang dikeluarkan mengingat pupuk sedang mahal. Namun akibat banjir modal yang sudah mereka keluarkan dipastikan tak akan kembali karena harus memulai kembali dari titik nol, tanam ulang kembali.

BACA: LPPNU Jabar Minta Petani Jangan Diam Jika Terjadi Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

“Harapan kami sebagai petani pemerintah pusat melalui Kementan membantu kesulitan kami. Tentu yang kami sangat butuhkan adalah bibit karena kami akan tebar kembali. Dan kalau ditambahkan pupuk kami akan sangat berterima kasih sekali. Katanya Wamentannya dari PBNU kami sangat berharap peduli kepada kami,” harap Ahmad Qusyairi yang juga pengurus LAZISNU Kecamatan Widasari ini.

Ketua MWCNU Widasari Moh. Abdul Jamal  berharap agar semua pihak tidak membiarkan petani berjuang sendirian. Pemda, Kementan, steakholder yang terkait dengan usaha pertanian harus hadir, bekerja secara terukur, masif dan lebih serius lagi. 

Menurut dia, akibat kurang atau tidak diurus, banyak sarana dan prasarana pertanian yang gagal fungsi. Banjir dan menggenangi lahan petani ketika musim hujan, hingga tidak sedikit yang mesti tanam ulang dan kekeringan pada saat kemarau.

“Plt Bupati, Bupati terpilih sudah mengunjungi wilayah area banjir terdampak. Semoga setelah mengunjungi ada hal-hal kongkrit yang bisa membantu petani. Kondisi dampak pandemi Covid 19 yang membuat rakyat sulit, semoga tambahan ujian bagi petani lewat banjir ini bisa dipikirkan banyak pihak dengan langkah-langkah konkret penanggulangan. Dan agar sarana-sarana seperti irigasi, daerah aliran sungai, embung dan waduk bisa dibangun agar hal-hal seperti sekarang tidak terulang kembali di masa datang,” pungkas Jamal.

Pewarta: Yahya Ansori
Editor: Abdullah Alawi

 


Daerah Terbaru