Nasional

PBNU dan Badan Gizi Nasional Bahas Kolaborasi Program Makan Bergizi Gratis di Pesantren NU

Rabu, 22 Januari 2025 | 17:50 WIB

PBNU dan Badan Gizi Nasional Bahas Kolaborasi Program Makan Bergizi Gratis di Pesantren NU

Momen Gus Yahya beserta jajaran PBNU sedang menerima kunjungan Badan Gizi Nasional di lantai 3 Gedung PBNU, Jakarta, Senin (20/1/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)

Bandung, NU Online Jabar
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menerima kunjungan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof. Dadan Hindayana di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Senin (20/1/2025). Pertemuan ini membahas koordinasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di pesantren-pesantren NU.


Pertemuan yang berlangsung selama satu jam di lantai tiga Gedung PBNU tersebut turut dihadiri para pimpinan lembaga terkait, termasuk dari Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PBNU, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU, serta Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU).


“Bertemu dengan Kepala Badan Gizi Nasional Prof. Dadan terkait kerja sama antara Badan Gizi Nasional dengan NU untuk mengkoordinasikan jaringan pesantren dan sekolah agar berpartisipasi dalam program Makan Bergizi Gratis ini,” ujar Gus Yahya dalam jumpa pers usai pertemuan.


Gus Yahya berharap NU dapat berperan aktif dalam mendukung program strategis pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.


“Dengan begitu, kita bisa membantu mempercepat pencapaian target-target dari program ini ke depannya,” jelasnya.


Senada dengan Gus Yahya, Kepala BGN Prof. Dadan Hindayana menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama merupakan mitra strategis yang diharapkan mampu memperkuat implementasi program MBG yang memakan anggaran sebesar Rp420 triliun per tahun.


“NU adalah bagian penting dalam kehidupan bernegara di Indonesia dan merupakan mitra yang bisa digandeng Badan Gizi untuk terus meningkatkan pelayanan demi kesuksesan program makan bergizi,” katanya.


Dadan juga menyoroti pentingnya persiapan matang untuk pemenuhan kebutuhan gizi santri di pesantren-pesantren NU yang jumlahnya mencapai lima juta santri.


“Seperti diketahui, ada lima juta santri di seluruh Indonesia yang menjadi bagian dari penerima manfaat program ini,” ujarnya.


Ia menambahkan bahwa keberadaan NU akan mempercepat proses pelayanan makan bergizi sesuai harapan Presiden Prabowo.


“Kerja sama antar lembaga akan membuat program ini berjalan lebih formal dan sistematis,” terangnya.


Selain Gus Yahya dan Prof. Dadan, pertemuan ini turut dihadiri Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni, Ketua PBNU H Choirul Sholeh Rosyid, Wakil Ketua Satgas Nasional GKMNU Hj Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, Sekretaris Lakpesdam PBNU Ufi Ulfiah, dan Sekretaris LP Ma’arif NU Harianto Oghie.