• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Nasional

Napak Tilas Misi Gus Dur, Gus Yahya Kunjungi Amerika Bangun Jembatan Perdamaian

Napak Tilas Misi Gus Dur, Gus Yahya Kunjungi Amerika Bangun Jembatan Perdamaian
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat berkunjung ke Salt Lake City dan bertemu dengan sejumlah pemimpinan Gereja LDS. (Foto: NU Online)
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat berkunjung ke Salt Lake City dan bertemu dengan sejumlah pemimpinan Gereja LDS. (Foto: NU Online)

Bandung, NU Online Jabar
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, melakukan langkah bersejarah dengan terbang ke Amerika Serikat untuk menapak tilas misi perdamaian yang pernah diemban oleh pendahulunya, KH Abdurrahman Wahid, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Dur.


Dalam cuaca dingin dengan suhu mencapai 4 derajat Celsius di Salt Lake City, Utah, AS, Gus Yahya bertemu dengan pemimpin The Church of Jesus Christ of Latter-Day Saints (LDS), Pendeta Dallin H. Oaks, First Presidency Gereja LDS. 


Pertemuan bersejarah tersebut berlangsung selama 30 menit, di mana Gus Yahya menyerahkan buku Proceeding R20 kepada Pendeta Dallin Oaks, sementara Pendeta Oaks memberikan cindera mata berupa miniatur Pohon Kehidupan (Tree of Life).


Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari rapat kerja sebelumnya yang berlangsung selama 1,5 jam di CAB West Board Room, yang dipimpin oleh Elder Bednar.


Dalam pertemuan tersebut, Gus Yahya menyampaikan bahwa kunjungannya ke Amerika adalah langkah napak tilas
perjalanan dan misi perdamaian yang pernah dilakukan oleh Gus Dur. 


Dengan rendah hati, ia menyatakan, "Kami murid-murid Gus Dur," sambil berharap dapat melanjutkan warisan perdamaian yang telah diletakkan oleh Gus Dur.


Gus Yahya menekankan keinginannya untuk merajut hubungan yang lebih baik dengan pimpinan Gereja LDS, yang sering disebut Gereja Mormon, dengan tujuan membangun perdamaian. Ia tidak hanya membawa pesan damai, tetapi juga gagasan dan tawaran kerja sama. 


Dalam konteks ini, Gus Yahya mengajak para pemimpin Gereja LDS untuk menjadikan agama sebagai sumber inspirasi dalam menyelesaikan sejumlah isu global.


Sebagai kelanjutan dari agenda Religion Summit-20 (R20), Gus Yahya juga mengajak para pemimpin Gereja LDS untuk membentuk poros kekuatan agama bagi perdamaian. 


Ia mengusulkan dukungan terhadap Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai langkah konkret untuk menciptakan harmoni dan kesejahteraan global.


Dengan langkah-langkah konkret ini, Gus Yahya berharap dapat memperkuat sinergi antaragama dalam menciptakan dunia yang lebih damai dan adil. 


Terbang ke Amerika, ia tidak hanya melanjutkan perjalanan misi Gus Dur, tetapi juga membuka pintu untuk kerjasama lintas agama demi kebaikan bersama.


Kunjungan Gus Yahya tersebut merupakan bagian dari rangkaian agenda di sejumlah kota di Amerika Serikat, termasuk menghadiri acara akademik yang diselenggarakan di Universitas Princeton di New Jersey. 


Acara yang menghadirkan sejumlah tokoh akademik dan agama terkemuka di Amerika Serikat tersebut bertajuk, The Future of the Universal Declaration of Human Rights: Toward a Global Consensus that the UDHR Embodies a Civilizational Vision that the World,s Deiverse Peoples, Faiths and Nations Should Strive to Fulfil.  


Acara tersebut akan berlangsung pada 13-14 Desember 2023 dipimpin oleh Profesor Robert P. George, McCormick Chair in Jurisprudence dan Direktor James Madison Program di Universitas Princeton. 


Dalam kunjungan-kunjungan itu, Gus Yahya didampingi Wakil Ketua Umum PBNU, Habib Hilal Al Aidid, Wakil Sekjen PBNU M. Najib Azca, dan Wakil Ketua Umum Pagar Nusa Atho’illah Habib. 


Dalam pertemuan Elder Bedner, Gus Yahya ditemani Charles Holland Taylor, CEO Center for Shared Civilizational Values (CSCV), lembaga yang dibentuk dan diketuai oleh KH. Mustofa Bisri. Hadir juga Dr. Timothy Shah, Direktur Kerjasama Strategis CSCV. Sementara Elder Bedner ditemani oleh Elder M. Holland, Elder Perkins, Elder Homer, dan Rob Howell, staf bagian interfaith Gereja LDS.
 


Nasional Terbaru