• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 7 Mei 2024

Nasional

NUJA 2021

Menyongsong Abad Kedua dengan NU Jabar Award

Menyongsong Abad Kedua dengan NU Jabar Award
Dari kiri: H Muhammad Hasyim, H Dasuki, dan H Ahmad Zamakhsyari Sidiq (Desain: Fahmi/NUJO)
Dari kiri: H Muhammad Hasyim, H Dasuki, dan H Ahmad Zamakhsyari Sidiq (Desain: Fahmi/NUJO)

Bandung, NU Online Jabar

Peneliti Hasanuddin Ali menyampaikan sejumlah fakta yang akan dijumpai oleh Indonesia pada 2045 mendatang.

“Jumlah penduduk 318,9 juta, penduduk urban 72,8%, penduduk lansia (65 tahun ke atas) 44,9 juta, kelas menengah 223 juta, dan angkatan kerja 197,2 juta,” tulisnya di halaman media sosial pribadinya, Kamis (21/10). “Tren teknologi yang akan berkembang adalah bioteknologi, rekayasa genetik, robotik, otomatisasi, dan artificial intelligence,” sambungnya.

Lalu bagaimana NU harus menyikapi kecenderungan itu? CEO & Founder di Alvara Research Center itu menerangkan bahwa strategi NU abad memasuki kedua harus sangat berbeda dengan sebelumnya. “Strategi yang lebih menitikberatkan pada pandangan jauh ke depan daripada terbebani romantisme masa lalu,” tegasnya.

Mencermati paparan Hasanuddin Ali itu, bukanlah kebetulan jika PWNU Jawa Barat mengadakan NU Jabar Award (NUJA) 2021 berbasis digitalisasi. Visi itu tampak pada tema NUJA 2021, “Digitalisasi Khidmah NU menuju Transformasi Keumatan dan  Kemanusiaan. Tahapan NUJA 2021 dimulai dari 28 Februari dan akan berakhir pada 23 Oktober 2021.

“NUJA 2021 bukan semata-mata even bergengsi untuk keluarga besar NU Jabar, tetapi juga menjadi ikhtiar dan  gerbang  transformasi tata kelola struktural NU memasuki era digital,” ujar Wakil Bendahara PWNU Jabar H Muhammad Hasyim. “Dampak dan efek turunannya akan dirasakan sampai pada perilaku dan tata kelola organisasi di tingkat ranting. Menjadikannya sebagai fundamental source untuk melakukan analisis internal,  dan menciptakan rencana strategis dalam memajukan NU,” sambungnya.

Sementara Sekretaris NUJA 2021 H Ahmad Dasuki menyatakan bahwa NUJA kali ini merupakan momen rekonsolidasi organisasi, khususnya dalam bidang penataan kelembagaan untuk merapihkan data-data keorganisasian dengan sistem digital. 

“Kegiatan ini merupakan sebuah terobosan besar, meskipun sistem aplikasinya harus terus disempurnakan agar lebih mudah digunakan, baik oleh admin maupun tim penilai,” ujar Wakil Sekretaris PWNU Jabar itu.

Menurut Koordinator IT Ahmad Zamakhsyari Sidiq, aplikasi yang digunakan dalam NUJA 2021 ini memang belum sempurna. Sistemnya masih menyulitkan pihak admin dan tim penilai.

“Kesulitan ini antara lain disebabkan penetapan instrumen yang terlalu mepet dengan pelaksanaan. Akibatnya, form isian untuk PCNU tidak bisa dibuat spesifik per item pertanyaan,” papar cucu KH Moh Ilyas Ruhiat ini.

Menurut Ade, panggilan akrabnya, untuk NUJA berikutnya dapat disiapkan form isian seperti yang umum digunakan pada akreditasi sekolah atau kampus. 

Tanpa ujicoba, upaya menuju kesempurnaan sebuah sistem, memang tak akan pernah bisa diraih. NUJA 2021 merupakan upaya mempertahankan keberadaan NU agar tetap aktual dan kontekstual dalam setiap perubahan zaman. Sekalipun berniat terlibat aktif dalam proses digitalisasi, proses NUJA tetaplah dalam kerangka mencari keberkahan.

“Semoga kegiatan NUJA ini menjadi ladang sedekah pengabdian kepada jami'yah NU,” kata Muhamamd Hasyim. “Dan kita semua dapat diakui sebagai santrinya Mbah Hasyim Asy'ari,” pungkasnya.

Editor: Iip Yahya


Editor:

Nasional Terbaru