Jakarta, NU Online Jabar
Bertempat di Pondok Pesantren Al-Hamid Cilangkap dan Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama pada 18-20 September 2023 mendatang. Kegiatan tersebut rencananya akan dibuka secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo.
Tema Munas dan Konbes NU 2023 yakni Mendampingi Umat, Memenangi Masa Depan. Tema tersebut tercermin dari logo resmi yang telah resmi diluncurkan oleh PBNU.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa logo yang telah didesain dan ditetapkan secara resmi ini menunjukkan kebersamaan untuk mengejar dan meraih masa depan untuk semua.
“Logo Munas dan Konbes seperti teman-teman bisa lihat, ini menunjukkan gestur dari kebersamaan untuk mengejar dan meraih masa depan yang lebih baik untuk kita semua,” ungkapnya dalam konferensi pers Munas dan Konbes Nahdlatul Ulama di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya Nomor 164, Jakarta Pusat yang dilansir dari laman NU Online pada Sabtu (2/9/2023).
Bagi yang ingin mengunduh logo Munas dan Konbes NU 2023, masyarakat bisa mendownloadnya dalam bentuk pdf atau jpg di tautan ini:
Logo Munas dan Konbes 2023 berwarna dasar hijau dan kuning keemasan dengan gambar 3 orang bergandengan tangan dalam posisi mengejar sesuatu di depannya secara bersama-sama.
Di bawah gambar tersebut tertulis kata ‘MUNAS NU’ dengan warna hijau dan ‘KONBES 2023’ dengan warna kuning. Sementara di bawah logo tersebut tertulis tema Mendampingi Umat, Memenangi Masa Depan.
Munas dan Konbes adalah forum berbeda yang digelar secara bersamaan. Munas Alim Ulama akan menghadirkan para ulama di lingkungan NU untuk membicarakan persoalan agama. Utamanya yang menyangkut kehidupan bangsa dan negara serta hajat masyarakat banyak.
Sedangkan konferensi besar adalah forum dari para pengurus Nahdlatul Ulama di tingkat provinsi di seluruh Indonesia untuk membicarakan hal-hal terkait dengan organisasi Nahdlatul Ulama itu sendiri.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PBNU, H Amin Said Husni mengungkapkan bahwa Munas Alim Ulama dan Konbes Nahdlatul Ulama diikuti oleh seluruh pengurus PWNU, ulama sepuh, dan para pengasuh pesantren di lingkungan NU.
“Diikuti oleh seluruh Pengurus Wilayah NU, yaitu pengurus tingkat provinsi di Indonesia, ditambah ulama sepuh dan para pengasuh pondok pesantren. Seluruhnya sekitar 600-an orang peserta,” paparnya tentang forum permusyawaratan tertinggi setelah muktamar ini.
