Bali, NU Online Jabar
Religion of Twenty atau yang dikenal (R20) yang diinisiasi oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf secara resmi telah dimulai pada Selasa (2/11) hingga hari ini, tepatnya Rabu (3/11) berlangsung di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali. Forum dialog para pemimpin agama dan sekte dunia tersebut akan menghadirkan 40 pembicara dengan jumlah peserta sebanyak 464 partisipan.
Ketua Panitia Pelaksana Forum R20 Ahmad Suaedy mengonfirmasi kehadiran 40 narasumber agenda pertemuan pemuka agama dan sekte tersebut. Sebanyak 40 pembicara diketahui delegasi yang mewakili lima benua dunia yakni Asia, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, dan Eropa
“Sebagian pembicara hari ini sudah tiba di lokasi,” katanya seperti yang dilansir dari laman NU Online, Selasa (1/11/2022).
Adapun pembicara dari Indonesia berjumlah tujuh orang. Pembicara-pembicara tersebut adalah Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftahul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) M Arsjad Rasjid, Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) H Yaqut Cholil Qoumas, Staf Ahli Presiden Ruhaini Dzuhayatin, dan Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam PBNU) Ulil Abshar Abdalla.
Selain itu, dibawah ini adalah daftar nama 40 pembicara Forum R20 yang digelar di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua Bali:
- KH Miftachul Akhyar, Rais ‘Aam PBNU (Indonesia);
- Syekh Mohammad bin Abdulkarim Al Isaa, Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (Arab Saudi);
- KH Ahmad Mustofa Bisri, Rais Aam PBNU 2014-2015 dan Ketua Umum Pusat Nilai-nilai Peradaban Bersama (CSCV), (Indonesia);
- Paus Francis, Paus Tertinggi dan Uskup Gereja Katolik Roma Roma (Vatikan);
- Paolo Benanti, Guru Besar Universitas Kepausan Gregoriana (Italia)
- Peter Berkowitz, Mantan Direktur Perencanaan Kebijakan, Departmen Luar Negeri Amerika Serikat;
- Mahamahopadhyaya Swami Bhadreshdas, Direktur BAPS Swaminarayan Research Institute, (India)
- KH Ulil Abshar Abdalla, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) (Indonesia);
- Rabbi Professor Alan Brill, Ketua Studi Yahudi-Kristen, Universitas Seton Hall, (Amerika Serikat);
- Rabbi Silvina Chemen, Professor Seminario Rabinico Latinoamericano (Brazil);
- Venerable Wu Chengzhen, Wakil Presiden Asosiasi Tao China (China);
- Emmanuel Chouraqui, Founder and Chairman, Beamlight;
- Sri Swapan Dasgupta, Former Member of Parliament Governing Council, India Foundation, (India);
- Ruhaini Dzuhayatin, Staf Ahli Presiden Republik Indonesia, (Indonesia);
- Alexandre Brasil Fonseca, Wakil Rektor Universitas Federal Rio de Janeiro (Brazil);
- Andres Pastrana Arango, Mantan Presiden Kolombia (Kolombia)
- Swami Govinda Dev Giri Ji, Shankaracharya Tradition (India);
- Mary Ann Glendon, Mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Vatikan dan Sekolah Hukum Universitas Harvard (Amerika Serikat);
- Rabbi Arthur Green, Pendiri Sekolah Rabinik Sekolah Tinggi Ibrani (Amerika Serikat)
- Rev Thomas K Johnson, Special Envoy to Humanitarian Islam & to the Vatican World Evangelical Alliance, (Vatikan)
- Uskup Matthew Kukah, Uskup Gereja Katolik Roma Sokoto (Nigeria);
- Sant'Egidio Community & Pontifical Council for Interreligious Dialogue, Valeria Martano
- Dr Hamdan Musallam Al-Mazrouei, Ketua Dewan Pengawas Mohammed Bin Zayed University for the Humanities, (Uni Emirat Arab)
- Alberto Melloni, UNESCO Chair on Religious Pluralism and Peace, University of Bologna (Italia);
- Swami Mitrananda, All India Chinmaya Yuva Kendra (India);
- Rt Rev Yoshinobu Miyake, Chairman International Shinto Studies Association (Jepang);
- Uskup Agung Henry Ndukuba, Gereja Anglikan Primata (Nigeria);
- Imam Yahya Pallavicini, Chairman EULEMA (European Council of Ulema) (Italia);
- Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama Republik Indonesia (Indonesia);
- Stephen Rasche, Wakil Rektor Universitas Katolik Erbil (Irak);
- Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) (Indonesia)
- Jacqueline Rivers, Direktur Eksekutif Seymour Institute for Black Church and Policy Studies (Amerika Serikat);
- Uskup Thomas Schirrmacher, Sekretaris Jenderal Aliansi Evangelis Dunia (Jerman)
- Elder Gary Stevenson, Quorum of Twelve Church of Jesus Christ of Latter-Day Saints;
- Rev Christopher Sugden, Church of England & Oxford Centre for Religion & Public Life;
- Marcela Szymański, EU & UN Advocacy Director Aid to the Church in Need;
- C Holland Taylor, Deputy Chairman & CEO Center for Shared Civilizational Values, (Amerika Serikat);
- Venerable Senior Prof Kotapitiye Rahula Thera, Direktur Studi Budha Universitas Peradeniya (Sri Lanka);
- Sri Ram Madhav Varanasi, Former BJP National General Secretary Governor, India Foundation (India); dan
- Uskup Agung Bashar Matti Warda, Archbishop of Erbil Chaldean Catholic Church (Irak).
Sebagai informasi, Group of Twenty (G20) atau yang lebih dikenal dengan G20 dibentuk untuk membahas kebijakan-kebijakan dalam rangka mencapai stabilitas keuangan internasional, sedangkan R20 dibentuk untuk mendorong terciptanya struktur politik dan ekonomi global yang selaras dengan nilai-nilai luhur setiap agama. G20 lebih dulu lahir dibentuk pada tahun 1999, sedangkan R20 lahir pada tahun 2022 ini.
Selain itu, pelaksanan KTT juga berdekatan waktu dan tempanya. KTT G20 atau Bali Summit The 17th G20 akan dilaksanakan 15-16 November 2022, sedangkan pelaksanaan Forum R20 dilaksanakan pada 2-3 November 2022, juga di Bali.
Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi
