• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Nasional

HAJI 2023

Jelang Puncak Haji, Kiai Said Imbau Jamaah Hemat Tenaga dan Tak Forsir untuk Ibadah Sunnah

Jelang Puncak Haji, Kiai Said Imbau Jamaah Hemat Tenaga dan Tak Forsir untuk Ibadah Sunnah
Mustasyar PBNU KH Said Aqil Siroj. (Foto: NU Online)
Mustasyar PBNU KH Said Aqil Siroj. (Foto: NU Online)


Bandung, NU Online Jabar
Ibadah haji tidak hanya perjalanan spiritual melainkan ibadah fisik. Perlunya fisik sehat dan kuat terutama pada puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).


Terkait hal itu, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengimbau seluruh jamaah haji Indonesia agar dapat menghemat tenaga dan menjaga kesehatannya. 


"Mengimbau kepada seluruh hujjaj (jamaah haji) Indonesia, terutama yang berlanjut usia agar menghemat tenaga, memelihara kesehatan, menjaga kesehatan," katanya melalui video yang diunggah Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas di Facebook pada Ahad (18/6/2023). 


Sebab, lanjut Kiai Said, hal yang wajib nan berat pada pelaksanaan haji sudah menanti, mulai wukuf, Mabit di Muzdlifah, lempar jumrah, menginap di Mina, thawaf dan sa'i.


Ibadah-ibadah tersebut dilaksanakan secara berbarengan pula dengan jutaan orang lain dari berbagai penjuru dunia. "Dengan jumlah yang sangat banyak, berdesakan jutaan manusia," imbuh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan itu. 


Mengingat hal tersebut, Kiai Said kembali mengulang imbauannya agar para jamaah haji dapat menjaga kesehatannya dan menghemat tenaganya. 


Bahkan, kiai kelahiran Cirebon, Jawa Barat 69 tahun yang lalu itu meminta kepada jamaah haji untuk tidak menguras tenaganya untuk melaksanakan ibadah sunnah. 


"Maka saya mengimbau agar para jamaah haji menghemat tenaga, jaga kesehatan, tidak memforsir tenaga untuk melakukan ibadah-ibadah sunah," katanya. 


Pasalnya, Kiai Said menegaskan bahwa cuaca yang amat panas dan jarak tempuh penginapan ke Masjidil Haram cukup jauh. "Cuaca yang sangat panas berdasarkan jarak antara pemondokan dengan Masjidil Haram cukup jauh," katanya.


Oleh karena itu, Kiai Said meminta para jamaah haji agar dapat mencukupkan shalat jamaah di penginapan masing-masing. Menurutnya, selagi masih di tanah haram, pahalanya sama, dilipatgandakan hingga 100 ribu. 


"Maka sudahlah cukup shalat jamaah di pemondokan masing-masing, mengadakan jamaah. (Pahalanya) sama. Selama itu masih di tanah Haram sama pahalanya, sama berlipat 100 ribu," terangnya. 


"Demi menghemat tenaga, menjaga kesehatan, menunggu ibadah yang paling prinsip dari ibadah haji, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan mabit di Mina dan melempar jamarat. Ini yang paling penting dan paling berat sesungguhnya," imbuhnya. 


Kiai Said pun mendoakan para jamaah haji agar mendapatkan kekuatan lahir dan batin dari Allah dan berharap agar para jamaah haji senantiasa sehat walafiat sehingga ibadah haji dan umrahnya diterima Allah swt, dan bisa selamat pulang ke tanah air. 


"Sehat walafiat Haji mabrur kembali ke tanah air dengan selamat," pungkasnya.


Nasional Terbaru