• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Nasional

Instruksi Gus Yahya di Bulan Ramadhan: Momentum Konsolidasi Meraih Berkah Hingga Munajat untuk Palestina

Instruksi Gus Yahya di Bulan Ramadhan: Momentum Konsolidasi Meraih Berkah Hingga Munajat untuk Palestina
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Foto: NU Online)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Foto: NU Online)

Bandung, NU Online Jabar
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, mengajak kepada seluruh umat Islam untuk memanfaatkan kesempatan bulan suci Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari NU Online pada Selasa (12/3/24), Gus Yahya menegaskan pentingnya meraih berkah dan pahala dalam bulan yang mulia ini.


"Saya atas nama pengurus besar Nahdlatul Ulama juga ingin menyampaikan kepada masyarakat khususnya umat Islam seluruhnya selamat menyongsong Ramadhan 1445 dan mari kita gunakan kesempatan Ramadhan yang mulia ini untuk sebanyak mungkin meraih berkah, kemanfaatan, pahala dari Ramadhan ini dengan memperbanyak mendekatkan diri kepada Allah swt," kata Gus Yahya.


Gus Yahya juga memberikan instruksi kepada masyarakat, terutama kepada jajaran kepengurusan NU, untuk menjadikan Ramadhan sebagai momentum berkonsolidasi. Ini meliputi semua tingkatan, mulai dari pengurus hingga tingkat desa, serta
melibatkan semua jaringan Nahdlatul Ulama, termasuk badan-badan otonom dan lembaga pendidikan di lingkungan NU.


"Ini adalah kesempatan untuk bersama-sama menggerakkan memobilisasi satu gerakan mengambil barakah dari Ramadhan ini sebesar-besarnya," ujarnya.


Selain itu, Gus Yahya menekankan pentingnya para ulama dan pengurus NU untuk mengamalkan doa-doa yang diajarkan oleh para kiai NU, termasuk doa untuk keamanan dan kemaslahatan Indonesia serta doa untuk saudara-saudara di Palestina.


"Juga secara khusus diajarkan oleh Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar yang pertama adalah untuk mendoakan Indonesia agar tetap terpelihara kemaslahatan, kesentosaannya dan juga mendapatkan pertolongan untuk terus maju meningkat kapasitas sebagai negara yang sungguh-sungguh lebih kuat, lebih maju dan lebih kuat dan kemaslahatan secara umum," papar dia.


Gus Yahya juga menyatakan keprihatinannya atas kondisi saudara-saudara di Palestina, khususnya di Gaza dan Tepi Barat. Meskipun PBNU telah berupaya mencari solusi selama lima bulan terakhir, minimnya respons dari pihak internasional membuat PBNU khawatir situasi tersebut akan berlarut-larut menjadi status quo.


"Secara khusus Rais Aam mengijazahkan kembali doa yang kami sebut sebagai Qunut Nazilah untuk memohon pertolongan bagi Palestina yang dulu di ijazah dan oleh Rais Akbar Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy'ari pada tahun 1938," terang dia.


"Dulu sudah pernah mengijazahkan doa ini dan tadi diijazahkan dan kembali oleh Rais 'Aam kepada semua yang mengikuti pertemuan dan kami instruksikan kepada seluruh jaringan NU untuk mengamalkan ini kami instruksikan kepada jajaran pengurus di semua tingkatan untuk mengawal di masjid, pesantren, sekolah dan sebagainya," tambahnya.


PBNU juga terus mengajak semua pihak untuk berdoa bersama selama bulan Ramadhan ini, sembari terus berupaya untuk memberikan bantuan dan dukungan bagi mereka yang membutuhkan, baik di dalam maupun di luar negeri. 


"Dengan kata lain kita menggunakan kesempatan Ramadhan ini untuk mengetuk pintu langit agar pertolongan turun dari Allah swt," pungkasnya.
 


Nasional Terbaru