• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 5 Mei 2024

Nasional

Harga Pertamax Resmi Turun Berlaku Mulai Siang Ini

Harga Pertamax Resmi Turun Berlaku Mulai Siang Ini
Harga Pertamax Resmi Turun Berlaku Mulai Siang ini (Foto: https://pertamina.com/)
Harga Pertamax Resmi Turun Berlaku Mulai Siang ini (Foto: https://pertamina.com/)

Bandung, NU Online Jabar
PT Pertamina (Persero) menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax berlaku mulai siang ini pukul 14.00, Selasa (3/1/2023).

 

Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati menuturkan Harga Pertamax semula Rp13.900 per liter turun menjadi Rp12.800.

 

"Nanti mulai jam 2 siang hari ini harga Pertamax akan turun dari Rp 13.900 menjadi Rp 12.800," katanya

 

Nicke sapaan akrabnya mengatakan, harga BBM jenis Pertamax Turbo dan Dexlite juga akan mengalami penurunan. Sementara itu, harga BBM jenis Solar dan Pertalite tetap sama.

 

"Demikian juga untuk produk-produk Pertamax Turbo dan juga lainnya, Dexlite ini juga kan turun sesuai dengan formula yang telah ditetapkan ESDM itu akan bersamaan," terangnya.

 

Sementara untuk Solar dan Pertalite tak mengalami penyesuaian harga karena merupakan bagian dari subsidi pemerintah. "Solar dan Pertalite disubsidi oleh pemerintah besar sekali," ujarnya

 

Melansir NU Online, Ekonom Nahdlatul Ulama (NU) Jaenal Effendi mengatakan bahwa menurunnya harga Pertamax mengikuti tren harga minyak dunia dan tren pasar harga produk BBM yang fluktuatif. Hal ini tidak ada kaitannya dengan isu resesi 2023.  

 

“Harga minyak atau BBM terutama Pertamax dan Dexlite di Indonesia turun ini tidak ada kaitannya dengan resesi, lebih pada tren harga minyak dunia yang sudah melandai dibandingkan di 2022,” kata Jaenal , kepada NU Online, Selasa (3/1/2022). 


Meski faktanya, kata dia, ketika negara dihadapkan dengan resesi ekonomi, otomatis harga BBM perlu diturunkan, mengingat daya beli masyarakat juga akan menurun selama resesi. Namun, pada kasus ini tidak ada hubungannya sama sekali. 


“Awal tahun ini minyak dunia kelihatannya melandai di angka sekitar 38 persen itu menyebabkan tren harga minyak turun. Sementara di 2022 kemarin harganya melambung karena pengetatan perang Rusia-Ukraina,” terang Ketua Lembaga Perekonomian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LP PBNU) 2015-2021 itu.  

 

Ia juga menyinggung, jika harga BBM diturunkan pada 2022 memang secara relatif akan menjadi lebih rendah atau lebih terjangkau masyarakat, tergantung seberapa besar penurunan harganya. Namun ini tidak menjamin akan mendorong konsumsi masyarakat karena daya beli yang memang turun dan kondisi pandemi Covid-19 ini juga membuat tingkat konsumsi turun. 

 

“Nah, dibandingkan dengan 2022, aktivitas masyarakat masih terbatas karena adanya Covid-19 sehingga permintaan terhadap minyak tidak terlalu banyak dibandingkan kondisi-kondisi normal. Kemungkinan beberapa hal itu di 2023 ikut memicu BBM akan turun sebagaimana akan diumumkan pada pukul 14.00 WIB, nanti,” jelas dia.  

 

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa penurunan BBM jenis Pertamax kali ini adalah karena mengikuti tren pasar dan tren harga minyak dunia yang turun. 


“Jadi, pertama, karena tren harga minyak dunia turun. Kedua, inflasi yang demikian sudah bisa terkendali dengan baik, dan yang ketiga ini permintaan terhadap BBM masih belum semarak seramai pada masa-masa ketika itu normal,” ucap Jaenal.  

 

Kendati demikian, ia menambahkan, untuk saat ini yang mengalami penurunan harga hanya BBM yang ditetapkan berdasarkan harga pasar. Pertamax dan Dexlite ke atas. Sementara untuk minyak yang masih disubsidi, masih mengikuti kebijakan pemerintah.  

 

“Beda halnya dengan BBM Pertalite dan Solar, sepertinya menjadi ketetapan dari pemerintah karena ini terkait dengan kebijakan pemerintah mensubsidi dua bahan bakar tadi,” terang Jaenal.

 

 “Jadi tidak dikarenakan adanya resesi tapi karena variabel-variabel ekonominya yang mempengaruhi harga pasar,” pungkasnya. 

 

Sebagai informasi, jenis BBM yang mengalami penurunan harga adalah jenis bahan bakar umum (JBU) milik PT Pertamina (Persero), antara lain: produk jenis Gasoline (bensin), Pertamax (RON 92) disesuaikan menjadi Rp 12.800 per liter atau turun Rp 1.100 dari sebelumnya Rp 13.900.


Editor: Abdul Manap
 


Nasional Terbaru