Hadiri Pelantikan, Ridwan Kamil Janji Renovasi Markas PMII Jabar
Bandung, NU Online Jabar
Gubernur Jawa Barat Muhammad Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil hadir dalam acara pelantikan Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Barat masa khidmah 2022-2024 yang digelar di Youth Center Sport Jabar Arcamanik Kota Bandung, Sabtu (24/9).
Ridwan Kamil dalam sambutannya mengucapkan selamat atas dilantiknya PKC PMII Jabar, serta berjanji akan merenovasi markas PMII Jawa Barat yang kurang refresentatif
“Saya mengucapkan selamat atas pelantikan, setiap zaman ada pemimpinnya, setiap pemimpin ada zamannya, setiap zaman punya masalahnya, setiap masalah menemukan momentumnya. Nah oleh karena itu mudah-mudahan dengan kepengurusan baru harus ada perbaikan-perbaikan, termasuk perbaikan dalam hal aksi,” terangnya.
“Saya sudah berizab insya allah markas besarnya yang kurang refresentatif akan saya renovasi, tapi sibangunannya kalau di renovasi harus mewakili semangat PMII, bangunannya harus kokoh, jadi setelah diresmikan tes baledogan kuat teu, pepes teu, demo, kalau kuat berarti cocok mewakili semangat PMII,” katanya.
Pada kader PMII, lanjutnya Kang Emil menitip untuk menjaga peradaban, kawal sosial demokrasi Indonesia agar tetap kondusif
“Titip Negeri ini, ekonominya, peradabannya, masa depannya, dengan apa cara kalian, kawal sosial demokrasi kita tetap kondusif, demokratis bising boleh tapi jangan deskturktif. Yang kedua belajar ekonomi-ekonomi baru karena dunia sedang berguncang oleh pandemi, oleh digital, oleh perubahan iklim. Yang ketiga titip generasi anak cucu Anda, pastikan dari sejak kandungan sampai dia dewasa, gizinya harus terjaga supaya bisa pintar, bisa bersaing percaya diri,” ujarnya.
Menurut Kang Emil ekonomi Indonesia saat ini ranking 16 dari 200 negara, dan 10 tahun lagi dirinya optimis insya allah bakal ranking empat negara adidaya.
“Saat anda-anda mempimpin insyaallah rangking 10 kalau semua lancar insyaallah ranking 4 negara adidaya, saya sudah lansia, anda-andalah yang jadi gubernur, walikota, ceo, konglomerasi, ketua partai, anggota DPR dan lain sebagainya. Saya titip mudah-mudahan mimpi ini sampai, syaratnya ada tiga tong parasea, jangan bertengkar, boleh bersuara, tapi tidak mencedera, boleh berteriak, boleh menyampaikan aspirasi tapi jangan terprovokasi,” tegasnya.
“Hidup itu adalah kesepakatan, datang dari perjanjian. Perjanjian pertama memutuskan bahwa jika kita ini hidup bersama, seperti akan nikah kita berjanji lima urusan, semua berketuhanan, semua harus punya rasa kemanusiaan, semua harus bineka tunggal ika persatuan, semua musyawarahkan jika ada permasalahan, dan yang kelima semua harus berkeadilan. Barang siapa melanggar satu dari lima, atau semuanya itu bibit-bibit kehancuran,” imbuhnya.
Kunci Indonesia mencapai mimpinya kata Kang Emil yaitu dengan menjaga perdamaian, kekompakan dan keadilan.
“Jadi satu jangan bertengkar, berbeda pendapat biasa dalam demokrasi, warna partai juga gak ada yang sama, merah sudah diambil, kuning sudah diambil, hijau sudah diambi, putih sudah diambil semua sudah diambil, silahkan. yang kedua ekonomi kita harus diatas lima persen, ekonomi kita harus dengan akselerasi digital, jadi kalau aktivis PMII gaptek digital pasti akan ketinggalan kereta kemajuan,” paparnya.
“Yang ketiga SDM anak cucu kita, anak-anakmu nanti tidak boleh ada yang stunting, stunting itu gagal tumbuh, ada yang tubuhnya pendek tapi pintar, itu bukan stunting kalau stunting itu kombinasi, dia tidak tinggi dan otaknya gagal berpikir akibatnya tidak bisa bersaing di masa depan,” pungkasnya.
Pewarta: Abdul Manap