Butuh Berapa Lama untuk Pulih Jika Terinfeksi Covid-19?
Selasa, 13 Oktober 2020 | 12:00 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Sudah hampir delapan bulan Indonesia dilanda Covid-19, namun sampai saat ini belum juga muncul tanda-tanda menurunnya virus tersebut sejak di umumkannya pasien pertama 2 Maret lalu.
Belum ditemukannya obat atau sejenisnya menjadi hambatan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini. Beberapa dokter telah membuat vaksin untuk meningkatkan dan menjaga imun tubuh supaya tidak terpapar. Karena vaksin tersebut dinilai masih kurang efektif ada ahli yang menyatakan saat ini lebih efektif masker dari pada vaksin.
Lalu berapa lama kah orang yang positif Covid-19 bisa pulih. Dilansir dari Ayobandung.com (29/9), ahli fisioterapi di New Hampshire, Amerika Serikat, Julia Henry mengatakan, butuh waktu berbulan-bulan bagi dirinya untuk bisa sembuh dari Covid-19. Padahal anak dan suaminya pulih dalam waktu satu hingga dua pekan.
Ibu berusia 40 tahun itu mulai merasakan sakit dan batuk kering pada akhir Maret. Ia membutuhkan waktu hingga dua bulan untuk dinyatakan pulih dari Covid-19.
“Selama lebih dari dua bulan saya tidak bisa melakukan banyak hal,” kata Henry tulis Ayobandung.com yang dilansir dari Health 24, Senin (27/7).
Setelah tiga bulan menurut Henry, akhirnya ia mulai kuat melakukan hal-hal normal sehari-hari. Setidaknya, ia sudah bisa bermain dengan anak-anak atau memasak makan malam untuk keluarga.
Henry merasa, pemulihannya dari Covid-19 berbeda dengan yang lain, sebagaimana laporan WHO, mereka yang terinfeksi Covid-19 dengan kategori ringan dapat pulih dalam dua pekan, sedangkan mereka dengan kasus yang lebih parah membutuhkan waktu hingga enam minggu untuk bisa pulih.
Mereka yang membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh mengaku memiliki gejala menetap, mulai dari masalah ringan, seperti kehilangan kemampuan indra pengecap atau indra penciuman, hingga gangguan yang lebih serius, seperti jantung berdebar, nyeri dada, sesak napas, kelelahan ekstrem, kesulitan kognitif, atau demam yang berulang. Masih belum diketahui apakah gejala-gejala ini akhirnya akan sembuh atau apakah justru menandakan kerusakan permanen dari virus.
“Sudah enam bulan sejak virus terdeteksi di China, jadi tidak ada yang bisa memberi tahu kita dengan pasti apakah ini adalah komplikasi jangka pendek atau jangka panjang,” kata ahli jantung di New York City, Dr Samer Kottiech.
Sebanyak 90 persen pasien yang berkonsultasi setelah infeksi Covid-19 mengalami gejala yang berkepanjangan. Contohnya mereka yang terinfeksi pada Maret mengaku belum pulih sebelumnya.
Mengingat masih tingginya penyebaran virus corona, PWNU Jawa Barat selalu mengajak untuk memutus mata rantai penyebaran virus itu dengan cara mematuhi protokol kesehatan dalam segenap aktivitas kita dan selalu memakai masker kemanapun kita pergi.
Pewarta: Abdul Manap
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Jelang HUT ke-79, Kodam III/Siliwangi Gelar Ziarah ke TMP Cikutra Bandung
2
Muslimat NU Gunung Putri Gelar Rapat Kerja, Susun Program Satu Tahun ke Depan
3
Ansor Kuningan Dorong Ketahanan Pangan Lewat Gerakan Kader Tani
4
Ketua Pergunu Jabar Minta Gubernur Dedi Mulyadi Perhatikan Rekomendasi KPAI
5
Jejak Perjuangan KH Muhammad asal Garut: Dari Membangun Pesantren hingga Menjaga NU
6
145 Petugas Badal Haji Disiapkan untuk Jamaah Wafat Sebelum Wukuf
Terkini
Lihat Semua