• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Nasional

Bagaimana NU Merespon Peradaban?

Bagaimana NU Merespon Peradaban?
Ketua PWNU Jawa Barat memberikan sambutan di acara Halaqoh Menakar Masa Depan NU (NU Online Jabar/Foto: Muhyiddin)
Ketua PWNU Jawa Barat memberikan sambutan di acara Halaqoh Menakar Masa Depan NU (NU Online Jabar/Foto: Muhyiddin)

Tasikmalaya, NU Online Jabar
Allahumma ij'al Indonesia lmaman lil 'alamina jami'a,” ucap Katib ‘Am PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, mengulang doa yang dipanjatkan al maghfurlah KH Maimoen Zubair dalam sebuah acara.

Untuk menjadi pemimpin bagi seluruh alam, elaborasi Gus Yahya, NU harus menemukan ruhnya dan membangun NU menjadi mesin strategi yang terpadu.

Manqulat qauliyyah para muassis NU harus dilihat sebagai manqulat ruhaniyyah,” lanjut Gus Yahya.

Hal ini menurutnya menjadi dasar untuk melakukan pembenahan organisasi sekaligus menjernihkannya sebagaimana isyaroh yang diterima Mbah Kholil sebagai dasar pendirian NU oleh KH Hasyim Asyari bahwa NU harus menjadi wasilah bagi itmamu nurillah.

Bagaimana memahami nur sebagai tamsil untuk NU? Gus Yahya kemudian mendedah Surat An Nur ayat 35.

Misykat adalah jamaah, mishbah merupakan jamiyah, azzujajah itu bentuk atau struktur, la syarqiyyati wa la ghorbiyah berarti NU tidak boleh ikut Amerika, tidak boleh ikut China, tidak boleh mengekor Arab,” urai Gus Yahya.

Yakadu zaytuha yudliu walaulam tamsashu nar. Menjadi begitu jernih, begitu cemerlang walaupun belum mendapat sumbangan,” sambungnya.

Jika jamaah dan jami'yah menemukan bentuk idealnya, menemui sistem dan struktur idealnya, tidak menjadi api yang kesana kemari tertiup angin, terang Gus Yahya, maka tugas itmamu nurillah akan menemukan jalannya.

Ishlahun nizhom sekaligus tahliyatul himmah harus beriringan,” tegasnya.

Begitulah NU harus menjadi lampu yang menerangi keseluruhan ruang. Jangkauan penerangannya tergantung pada bentuk dan strukturnya.

Hal ini disampaikan Katib ‘am PBNU, KH Yahya Cholil Staquf pada acara Halaqoh Menakar Masa Depan NU dalam Menyongsong an- Nahdloh at-Tsaniyyah di aula Institut Agama Islam Cipasung, Sabtu, 27 Maret 2021.

Hadir dalam Halaqoh Rois Syuriah PWNU Jawa Barat, KH M Nuh ad-Dawami dan ketua PWNU Jawa Barat, KH Hasan Nuri Hidayatullah, juga Rois Syuriah dan Ketua PCNU se Jawa Barat.

Pewarta: Muhyiddin 

 


Editor:

Nasional Terbaru