Nasional HAJI 2024

Akses Arafah, Muzdalifah, dan Mina Kini Harus Pakai Smart Card, Jamaah Haji Diimbau Jaga Kartu dengan Baik

Sabtu, 18 Mei 2024 | 09:30 WIB

Akses Arafah, Muzdalifah, dan Mina Kini Harus Pakai Smart Card, Jamaah Haji Diimbau Jaga Kartu dengan Baik

Arafah (Foto: kemenag.go.id)

Bandung, NU Online Jabar
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memberikan smart card berupa kartu elektronik kepada setiap jamaah musim haji 2024. Kartu ini akan menjadi akses jamaah masuk ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).


Smartcard ini adalah alat yang digunakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk menjaga validitas data jamaah haji dari berbagai negara di dunia. Hilman Latief, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, menyatakan bahwa smartcard tersebut akan dibagikan di Arab Saudi di tiap kloter dan sektor.


“Ini juga digunakan untuk menjaga validitas data jamaah haji yang akan melaksanakan haji tahun 2024 ini," sebut Hilman kepada Tim Media Center Haji di Madinah, Jumat (10/5/2024) sebagaimana ditulis Kemenag.go.id.


Menurutnya, smartcard berfungsi mencegah siapa pun yang nekat berhaji tanpa prosedur atau jalur resmi. Smart card juga menjadi inovasi terbaru yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi pada musim haji 1445 Hijriah/2024 Masehi.  


Ia menambahkan, smartcard berbentuk seperti id card dan berisi QR Code. Dengan demikian, ketika ada pemeriksaan dari otoritas terkait di Arab Saudi, Smart card akan menampilkan data resmi jamaah.


"Saat puncak haji untuk akses Armuzna, QR Code yang terdapat di dalam smart card akan di-scan lalu dicek kebenaran data jamaahnya. Jika sesuai datanya akan diizinkan masuk. Jika tidak sesuai, maka jamaah tidak diizinkan masuk Arafah untuk berhaji,” terangnya. 


Hilman melanjutkan, untuk masuk Masyair di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, harus ada smartcard tersebut. Termasuk saat pergeseran dari hotel menuju Arafah, setiap bus dicek satu persatu lalu dihitung berapa orang di kursi busnya, baru boleh jalan sampai ke Arafah.  


“Jadi tidak ada penumpang gelap di jalan,” lanjutnya.


Petugas Saudi akan melakukan pemeriksaan intensif terhadap visa dan smart card jamaah di semua titik menuju Makkah. Apabila jamaah kedapatan tak memiliki visa maupun smart card, dia akan dikenakan sanksi berupa denda sebesar 10 ribu riyal, serta dideportasi keluar dari Saudi sehingga tidak boleh datang ke Tanah Suci selama 10 tahun.


Hilman menambahkan, Kemenang telah membagikan 10 ribu smart card ke jamaah haji Indonesia melalui embarkasi masing-masing. Sisanya, akan dibagikan saat jamaah tiba di Makkah. 


“Kami pesankan bagi jamaah yang sudah menerima smart card, harap dijaga, jangan sampai hilang dan tercecer sebab smart card tersebut dikeluarkan oleh pemerintah Saudi, kita tidak punya pengganti,” tandasnya.