Tegas, Habib Luthfi Larang Bawa Thariqah ke Ranah Politik
Selasa, 28 Februari 2023 | 12:00 WIB

Rais Aam Idaroh Aliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabaroh an-Nahdliyah (JATMAN) Maulana Habib Luthfi bin Yahya. (Foto: Agung Gumelar)
Agung Gumelar
Penulis
Majalengka, NU Online Jabar
Rais Aam Idaroh Aliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabaroh an-Nahdliyah (JATMAN) Maulana Habib Luthfi bin Yahya menegaskan dan melarang untuk membawa thariqah ke dalam ranah politik mengingat tahun 2023 sudah dekat dengan tahun politik. Hal ini disampaikan Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia ini saat menghadiri acara musyawarah JATMAN Syubiyyah Kabupaten Majalengka di Kantor UD Travel Umroh dan Haji, Baribis, Majalengka pada Sabtu (25/2/2023).
“Tahun 2023 ini sudah dekat dengan tahun politik. Jangan bawa bawa thariqah ke politik. Awas hati hati. Untuk pribadi pengurusnya silakan tapi jangan bawa lembaganya,” tutur Ketua Majelis Sufi Dunia ini dikutip JATMAN.
Habib Luthfi juga mengingatkan untuk senantiasa menjaga akhlak dan perbuatan dari kelalaian untuk mengingat Allah Swt. “Akhlaq yang baik itu salah satunya senantiasa membersihkan hati dari penyakit ghaflah (lalai) kepada Allah dengan zikir, berbaik sangka kepada Allah juga kepada makhluknya,” ujarnya.
Habib Luthfi kemudian berpesan agar selalu memandang semua makhluk Allah dengan pandangan rahmat dan kasih sayang.
“Siapa pun mereka dari mana pun asalnya. Pandanglah dengan kasih sayang. Jauhi hoax, berburuk sangka dan adu domba. Karena itu akan memecah persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Habib Luthfi juga mengucapkan terima kasih kepada Pengurus Idarah Syu’biyyah Majalengka yang sudah menggelar acara Haul Masyayikh Thariqah se Jawa Barat.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Syu’biyyah Majalengka yang sudah menggelar acara ini. Juga kepada para mursyidin, badal dan khalifah serta pengurus JATMAN se Jawa Barat yang sudah hadir dalam acara ini,” jelasnya.
“Ini acara penting sekali kita adakan. Sebagai bentuk terima kasih kita kepada beliau-beliau. Bentuk hormat dan takzim kita kepada mereka. Karena para masyayikhlah, karena para leluhurlah, karena para tokoh dan sepuhlah kita ada. Jangan lupakan sejarah. Jangan lupakan jasa mereka,” tandasnya.
Editor: Agung Gumelar
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
3
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Pengembangan Karakter Melalui Model Manajemen Manis
Terkini
Lihat Semua