PKD PMII STISIP Syamsul Ulum Lahirkan 32 Kader Mujahid, Kang Yosep Cikal Tegaskan Ilmu untuk Amal
Senin, 23 Desember 2024 | 14:02 WIB
Amus Mustqim
Kontributor
Sukabumi, NU Online Jabar
Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Syamsul Ulum Cabang Kota Sukabumi menggelar pelatihan kader dasar (PKD) ke-2 Se-Jawa Barat, di Gedung Korpri Kota Sukabumi, dari Jum'at hingga Minggu, (20-23/ 2024).
Kegiatan kaderisasi tingkat dua di PMII ini, PMII Komisariat Syamsul mengusung tema Memperteguh Interpretasi dan Integritas Kader demi Terwujudnya Organizational Responsibility. Melalui forum ini, sejumlah pemateri berkompeten dihadirkan.
"Hari ini kegiatan Pelatihan Kader Dasar ke-2 yang di selenggarakan PK PMII STISIP Syamsul Ulum di ikuti oleh 32 peserta dari internal PC PMII kota Sukabumi juga PC PMII Se-Jawa Barat," Kata Rizal, selaku Ketua Organizer Commite (OC) dalam keterangan tertulisnya kepada NU Online Jabar, Senin (23/12).
Adapun tujuan dari kegiatan PKD ini digelar, lanjut Rizal, pihaknya mempunyai cita-cita membidani lahirnya kader yang teguh terhadap nilai yang diyakini serta tangguh dalam menghadapi tantangan organisasi.
"Tentu dalam agenda ini kita memiliki tujuan untuk menumbuhkan kader mujahid yang bertanggung jawab dan komitmen atas nilai-nilai yang di yakininya juga keberadaannya selalu siap dan tangguh dalam menghadapi setiap tantangan dan perubahan  yang akan di hadapi oleh organisasi hari ini dan kedepan," katanya.Â
Hal senada diungkapkan Ketua Komisatiat PMII STISIP Syamsul Ulum, Reza Zein Akbar, ia mengatakan, terdapat argumentasi kaderisasi yang harus di perhatikan oleh setiap kader PMII, diantaranya argumentasi idealis, argumentasi strategis dan argumentasi praktis, artinya setiap kader yang sudah mendapatkan predikat mujahid harus selalu siap mengawal agenda rgumentasi kaderisasi PMII.Â
"Seorang kader mujahid harus menyelaraskan dirinya dalam berorganisasi sesuai dengan argumentasi kaderisasi PMII, sehingga kemudian akan menjadikan kader yang selalu komitmen dalam memperjuangkan nilai-nilai organisasi dalam situasi dan kondisi apapun," ungkapnya.Â
Reza menghimbau agar seluruh peserta PKD mengikuti acara secara serius dan bersungguh-sungguh, karena agenda kaderisasi ini bukan hanya sebatas momentum seremonial, tetapi substansial dan sakral dalam menjalankan kewajiban kaderisasi di organisasi.Â
"Pasca PKD, seorang anggota akan mendapat predikat menjadi seorang kader mujahid yang punya komitmen untuk menjadi pejuang dan agen-agen pelopor dalam setiap agenda -agenda organisasi ini,"
Turut hadir dalam kegiatan ini, mantan Ketua Pengurus Kordinator Cabang (PKC) PMII periode 2002-2005 Yosep Yusdiana memberikan materi. Dalam pemaparannya menegaskan, setiap kader PMII Wajib hukumnya untuk mampu berfikir secara kritis dalam melihat, menganalisa dan merespon setiap kondisi yang terjadi dan harus mampu menjawab setiap tantangan dari kondisi yang terjadi.
"Untuk menjadi seorang kader yang kritis tentu bukan hal yang mudah karena akan selalu ada tantangan yang datang menghampiri. Jangankan kita, sekaliber Socrates dan Muhammad bin Abdullah saja, di kecam bahkan di anggap orang gila karena berani berfikir berbeda dalam melihat kondisi yang terjadi di zamannya," bebernya.
Kang Yosep Cikal, begitu ia akrab disapa, menyampaikan pesan bahwa setiap ilmu yang di anggap ilmu adalah ilmu yang digunakan sesuai dengan peruntukannya.
"Kalo hari ini kita merasa memiliki ilmu tetapi tidak di manfaatkan dan digunakan sesuai dengan peruntukannya jangan pernah merasa menjadi seorang yang berilmu. lmu untuk amal bukan ilmu untuk ilmu,"
Hal tersebut, kata Kang Yosep, sebuah amanat dan restu yang di berikan kepada PMII yang membuat PMII eksis hingga hari ini. Karena itu, kata dia, kader PMII wajib menjalankan amanah ini.
"Hakikat Ilmu yang benar adalah ilmu yang di gunakan dan tepat dalam peruntukannya, jangan pernah merasa menjadi seorang yang memiliki ilmu ketika tidak bisa tanggung jawab atas ilmu yang dimiliki, ilmu untuk amal bukan ilmu untuk ilmu," tandasnya.
Â
Terpopuler
1
Memahami Makna Hari Arafah, Hari Kedua Puncak Ibadah Haji
2
Khutbah Jumat Dzulhijjah: Makna Syukur dan Ketakwaan dalam Kurban
3
Dari Takbir hingga Shalat Ied, Berikut 7 Amalan Lengkap pada Hari Raya Idul Adha
4
Jelang Timnas Indonesia Hadapi China di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert Usung Optimisme Tinggi
5
PCNU Kota Bogor Dukung Program Barak Militer Siswa, Asal Libatkan Ulama dan Nilai Keagamaan
6
Ketua PCNU Pangandaran Ajak Umat Maknai Idul Adha dengan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua