• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Kota Sukabumi

Mabincab PMII Kota Sukabumi Ungkap 3 Kunci Menjadi Organizer PMII 

Mabincab PMII Kota Sukabumi Ungkap 3 Kunci Menjadi Organizer PMII 
Majelis Pembina Cabang (Mabincab) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Sukitman Sudjatmiko (Foto: NU Online)
Majelis Pembina Cabang (Mabincab) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Sukitman Sudjatmiko (Foto: NU Online)

Sukabumi, NU Online Jabar
Majelis Pembina Cabang (Mabincab) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Sukitman Sudjatmiko mengungkap kunci menjadi kader ulul albab, sang organizer PMII perlu memperaktikan tiga rumusan belajar yakni belajar akan, belajar untuk, dan belajar menjadi.


Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMII Komisariat STISIP Syamsul 'Ulum Kota Sukabumi, pada Jum'at (07/07) di Gedung Seni Aher Jalan Lingkara Selatan, Warudoyong Kota Sukabumi.


"Menjadi kader ulul albab, sang organizer PMII, maka harus memperaktikan 3 belajar ini dengan kerangka pemikiran free market of ideas, kebebasan untuk dan kebebasan dari. Kader PMII harus terus bergerak, kalau berhenti bergerak, bukan lagi kader PMII," ungkapnya.


Ketiga tujuan dasar belajar itu, ia kutip dari salah seorang tokoh Andreas Harepa, ketika menyatakan bahwa manusia akan berhenti belajar manakala manusia tersebut tidak mengetahui tujuan belajar. "Artinya temen-temen harus merumuskan pendidikan kader dasar, sebelum menjadi kader yang sesungguhnya," tuturnya.


Sehingga Sukitman menegaskan, menurutnya bahwa PMII itu harus dijadikan sebagai penambah keterampilan, bukan malah justru jadi penghambat keberlangsungan kuliah yang banyak dialami para aktivis terdahulu.


Tak hanya itu, Sukitman juga menerangkan dua kerangka analisis yang sering dipakai dan dipelajari PMII, dari ruas kiri kerangka analisisnya Karl Marx dan kerangka analisisnya kiri islam. "Dua pisau analisa itu menjadi pintu gerbang menjadi kader PMII," ungkapnya.


Ia juga berpesan, setelah PKD jangan sampai teori Darwin yang meyakini adanya hukum alam itu benar terjadi, menurutnya jangan sampai seleksi alam itu dimulai setelah PKD.


Selain itu, Sukitman juga menambahkan, karena menurutnya PMII itu sebagai ruang belajar, maka apapun dinamikanya jangan terlalu larut dalam dinamika apalagi dalam pertarungan perebutan kepemimpinan.


"Karena pertarungan sesungguhnya itu setelah selesai kuliah, selesai PMII dan modalnya adalah kuliah dan ber PMII jangan dibalik. Jangan salahkan PMII, gara-gara PMII kemdudian jadi gagal sukes, kan repot ini," tegas Sukitman, disambut gelak tawa hadirin.


Sebagai informasi, kegiatan PKD tersebut digelar selama tiga hari mulai dari 7 sampai 9 Juli, diikuti oleh puluhan peserta dari perwakilan Cabang se-Jawa Barat dengan disajikan berbagai materi wajib kaderisasi.


Pewarta: Amus Mustaqim
 


Kota Sukabumi Terbaru