• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Kota Bandung

Nadiem Makarim: Peran Guru dan Dosen Tak Mungkin Digantikan Mesin 

Nadiem Makarim: Peran Guru dan Dosen Tak Mungkin Digantikan Mesin 
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim atau akrab disapa Mas Menteri. (Foto: Tangkapan layar Youtube TVNU)
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim atau akrab disapa Mas Menteri. (Foto: Tangkapan layar Youtube TVNU)

Bandung, NU Online Jabar
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim atau akrab disapa Mas Menteri, menegaskan bahwa teknologi tidak dapat menggantikan peran guru dalam dunia pendidikan. 

 

Hal itu disampaikan mas menteri pada Talk Show saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) di Aula Gedung Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma), Ahad, 28 Agustus 2022. 

 

Meskipun demikian, menurutnya, dunia pendidikan tidak dapat menafikkan peran teknologi tapi justru memperkuat pendidikan. Mas Menteri, menjelaskan, bahwa kehadiran teknologi dapat mengeliminasi hal yang tidak berdampak pada murid. Hal inilah yang akan terus diupayakan Nadiem untuk diperbaiki dan digantikan dengan peranan teknologi. 

 

Nadiem menjelaskan bahwa fungsi teknologi dalam pendidikan adalah untuk memberikan wadah bagi guru berkreasi. Ini adalah hal yang dalam 20 tahun terakhir tidak pernah diangkat. Karenanya, ia membuat aplikasi khusus bernama Merdeka Mengajar untuk para guru saling berbagi karya-karyanya dalam menunjang pendidikan dan pembelajaran.

 

“Guru dan dosen digantikan dengan mesin itu tidak mungkin. Bukan berarti tidak ada pekerjaan-pekerjaan lain yang akan diambil alih oleh mesin, pasti. Tapi tugas guru dan dosen itu tidak mungkin diambil mesin,” ujar Nadiem. 

 

Nadiem mengungkapkan bahwa hal itu bisa dilihat dari proses belajar mengajar selama pandemi yang menggunakan metode jarak jauh yang menimbulkan berbagai masalah kognitif buat para siswa atau peserta didik.

 

“Jadi jarak dengan guru aja walaupun melalui zoom aja sudah bermasalah, bayangkan kalau tida ada gurunya sama sekali,” kata Menteri lulusan Sekolah Bisnis Universitas Harvard itu. 

 

Menurutnya, proses pembelajaran bukan perkara yang mudah yang dapat dilakukan secara manual dan sederhana. Akan tetapi, menurutnya, proses pembelajaran merupakan proses yang melibatkan batin antara guru/dosen sebagai tenaga pendidik dengan siswa/mahasiswanya sebagai peserta didik. 

 

Kehadiran Nadiem pada acara yang dipandu langsung oleh Ketua LP Ma’arif PBNU yakni Prof Ali Ramdani itu disambut hangat oleh para peserta Rakernas. 

 

Pewarta: Agung Gumelar


Kota Bandung Terbaru