• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Kota Bandung

LPBINU Jabar Sosialisasikan Adaptasi Perubahan Iklim untuk Satuan Pendidikan

LPBINU Jabar Sosialisasikan Adaptasi Perubahan Iklim untuk Satuan Pendidikan
Kegiatan sosialisasi Adaptasi Perubahan Iklim untuk Satuan Pendidikan, Senin (11/9/2023). (Foto: NU Online Jabar)
Kegiatan sosialisasi Adaptasi Perubahan Iklim untuk Satuan Pendidikan, Senin (11/9/2023). (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat menyelenggarakan Sosialisasi Adaptasi Perubahan Iklim untuk Satuan Pendidikan.


Ketua LPBINU Jabar, Dadang Sudardja mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut kerja sama LPBINU Jabar dengan Save The children Indonesia dan Korea dalam program CBCAA (Adaptasi Perubahan Iklim Berbasis Masyarakat).


Kegiatan ini dilaksanakan di sepuluh satuan pendidikan yang ada di sepuluh desa: Desa Laksana, Mekarwangi dan Sudi di Kecamatan Ibun, Desa Rancaekek Wetan, Rancaekek Kencana dan Bojong Loa, Bojong Malaka, Malakasari, Rancamanyar, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.  


Masing-masing kegiatan di setiap desanya diikuti oleh 50 orang yang terdiri dari Kepala Sekolah, Guru, komite sekolah dan perwakilan siswa dan orang tua siswa.


“Ini langkah awal dalam mewujudkan warga sekolah yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan iklim. Untuk selanjutnya rencana kegiatan akan dirancang bersama secara partisiparif dengan warga sekolah,” ujarnya.


Sebagai narasumber, LPBINU menghadirkan Ibu Dewi Yani Kanianingsih yang memiliki pengalaman program prioritas bersama USAID, dan Asep Saepulloh yang memiliki kapasitas dalam bidangnya yang saat ini sebagai Dewan Penasehat LPBINU Jabar dan aktif di BAZNAS Kabupaten Bandung membidangi kegiatan relawan.


“Melalui program ini diharapkan ada 10 sekolah inti di masing-masing desa yang bisa dijadikan laboratorium yang bisa dijadikan tempat belajar bersama bagi sekolah sekolah lainnya,” kata pria yang akrab disapa Uwa Dadang itu.


“Program ini juga salah satu outputnya adalah mewujudkan lingkungan sekolah yang adaptif terhadap perubahan iklim, ramah anak dan tentunya mampu menghasilkan siswa yang berprestasi, karena lingkungan sekolah nyaman dan aman sehingga proses belajar mengajar bisa berlangsung dengan baik,” tandasnya.


Kota Bandung Terbaru