• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Kota Bandung

LPBINU Jabar Beri Pelatihan Pembuatan Peta dan Dokumen Risiko Bencana di 8 Desa dan 2 Kelurahan

LPBINU Jabar Beri Pelatihan Pembuatan Peta dan Dokumen Risiko Bencana di 8 Desa dan 2 Kelurahan
LPBINU Jabar Beri Perlatihan Pembuatan Peta dan Dokumen Risiko Bencana di 8 Desa dan 2 Kelurahan. (Foto: NU Online Jabar)
LPBINU Jabar Beri Perlatihan Pembuatan Peta dan Dokumen Risiko Bencana di 8 Desa dan 2 Kelurahan. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Menindaklanjuti program CBCCA (Adaptasi Perubahan Iklim Berbasis Masyarakat) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat kembali menyelenggarakan kegiatan pelatihan Pembuatan Peta Kajian dan Dokumen Risiko Bencana. 


Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 13-17 Juni 2023 di 8 Desa dan 2 Kelurahan di wilayah Kecamatan Ibun, Kecamatan Rancaekek dan Kecamatan Baleendah. 


Kegiatan ini dalam rangka memperkuat kapasitas masyarakat terkait dengan cara membuat peta peta risiko dan kajian risiko bencana di desanya masing masing, dengan narasumber Ir. Achmad Ruchlihadiana, MTM dari Prodi Teknik Geodesi UNWIM dan DR Ir Vera  Sadarviana MT dari geodesi FITB -ITB dan Fasilitator Muharam Sanusi. 


Peserta pelatihan di masing-masing desa dan kelurahan 20 orang yang merupakan perwakilan dari lembaga yang ada di desa, seperti Staf Desa/Kelurahan, Karangtaruna, PKK, BPD, Perwakilan Guru, Linmas, Kelompok perempuan dan tokoh masyarakat. Para peserta dilatih membuat Kajian Risiko Bencana Partisipatif. 


Ketua LPBINU Jabar Dadang Sudardja mengatakan, setelah selesai pelatihan para peserta yang disebut TIM 20 akan terjun kelapangan di desanya masing masing untuk mempraktekkan apa yang didapatkan di pelatihan, yaitu menbut peta partisipatif dan dokumen KRB (Kajian Risiko Bencana). 


“Dokumen ini memetakan jenis ancaman, kerentanan, serta potensi di desanya. Untuk selanjutnya Peta dan Dokumen ini akan menjadi basis data dalam menyusun rencana tindak lanjut terkait dengan kegiatan Program Adaptasi Perubahan Iklim, dimana nantinya akan sangat membantu dalam penyusunan Rencana Kontijensi Perubahan Iklim di masing-masing desa dan kelurahan,” terangnya. 


Ia menyebutkan ada rencana kontijensi yang akan sangat membantu dalam mewujudkan ketangguhan masyarakat dalam mengahadapi ancaman bencana yang diakibatkan oleh Hydrometeorologi sebagai upaya mengurangi risiko bencana. 


Sebagai informasi program adaptasi perubahan iklim berbasis masyarakat (CBCCA) ini merupakan program yang kini sedang menjadi concern LPBINU dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan perubahan iklim global yang saat ini sedang terjadi di berbagai belahan dunia. 


Dengan adanya program ini LPBINU Jabar berharap masyarakat akan mendapat pemahaman tentang apa itu perubahan iklim dan semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan untuk keberlangsungan hidup bersama. 


Pewarta: Agung Gumelar


Kota Bandung Terbaru