• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Kota Bandung

LPBINU Jabar Kirim Perwakilan ToF SPAB ke DIY

LPBINU Jabar Kirim Perwakilan ToF SPAB ke DIY
Sekretaris Muhamad Hiqal Fahrurrozi, mengikuti kegiatan Training of Fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (ToF SPAB) yang diselenggarakan Pujiono Centre bersama Perkumpulan Lingkar, Human Initiative (HI) dan LPTP di Pendopo Pujiono Centre, Jalan Pendowoharjo, Karanglo Baru, RT 007, RW 032, Kalurahan Donoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Foto: NU Online Jabar/Dadang)
Sekretaris Muhamad Hiqal Fahrurrozi, mengikuti kegiatan Training of Fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (ToF SPAB) yang diselenggarakan Pujiono Centre bersama Perkumpulan Lingkar, Human Initiative (HI) dan LPTP di Pendopo Pujiono Centre, Jalan Pendowoharjo, Karanglo Baru, RT 007, RW 032, Kalurahan Donoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Foto: NU Online Jabar/Dadang)

Bandung, NU Online Jabar
Untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat mengikutsertakan Sekretaris Muhamad Hiqal Fahrurrozi, mengikuti kegiatan Training of Fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (ToF SPAB) yang diselenggarakan Pujiono Centre bersama Perkumpulan Lingkar, Human Initiative (HI) dan LPTP. 


Kegiatan berlangsung selama empat hari pada tanggal 21-14 September 2023 di Pendopo Pujiono Centre, Jalan Pendowoharjo, Karanglo Baru, RT 007, RW 032, Kalurahan Donoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.


Adapun materi pelatihan menggunakan Modul Pilar 1, Modul Pilar 2, Modul Pilar 3, dan Modul Education in Emergency (EiE) yang dipandu fasilitator dari Nasional SPAB.


“Kegiatan ToF SPAB diselenggarakan dalam 2 gelombang, adapun LPBI PWNU Jawa Barat yang diwakili oleh Muhammad Hiqal Fahrurozi yang menjabat sebagai sekretaris masuk pada Gelombang Pertama, dengan peserta perwakilan dari lembaga-lembaga lainnya,” ujar ketua LPBINU Jabar, Dadang Sudardja kepada NU Online Jabar, Jumat (22/9/2023).


LPBINU Jabar tergabung bersama lembaga lainnya seperti Pujiono Centre, Human Initiative, BAZNAS DKI Jakarta, BPBD Ogan Komering Ulu Selatan Sumatera Selatan, PMI Ogan Komering Ulu Selatan, Kidzsmile Foundation, Dokter UPN Veteran Jakarta, dan Tenaga Pendidik yang mewakili beberapa Lembaga Pendidikan.


“Tujuan dari pelatihan ini, yaitu meningkatkan kapasitas fasilitator dalam pengembangan satuan pendidikan aman bencana (SPAB), dan mengembangkan tim fasilitator SPAB untuk mendampingi berbagai tingkatan pada satuan pendidikan dalam mengimplementasikan Pilar 1, 2 dan 3 SPAB,” jelasnya.


Keikutsertaan LPBINU Jabar dalam pelatihan ini akan memperkuat kapasitas dan jejaring lembaga di tingkat nasional. Selain memperkaya referensi terkait dengan pembelajaran Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang nantinya akan diterapkan dilingkungan Satuan Pendidikan baik yang ada di NU maupun di satuan pendidikan lainnya. 


“Akan semakin memperkaya pengetahuan dan keterampilan dalam memfasilitasi pelatihan SPAB yang akan dikembangkan juga oleh LPBINU Jawa Barat,” ucapnya.


Adapun hasil yang akan dicapai dalam kegiatan ini di antaranya:


1. 70 peserta menguasai dan mampu menjelaskan materi terkait kebijakan satuan pendidikan aman bencana (SPAB).


2. 70 peserta menguasai dan mampu menjelaskan materi terkait Pilar 1, Pilar 2 dan Pilar 3 SPAB (serta Modul Education in Emergency (EiE)).


3. 70 peserta mampu mengembangkan media komunikasi, informasi, dan edukasi terkait upaya pengurangan risiko bencana di lingkungan satuan pendidikan.


4. Ada komitmen dari 70 peserta untuk menindaklanjuti hasil pelatihan pada satuan pendidikan di lokasinya masing-masing. 


Menurut Hiqal yang dihubungi terpisah mengatakan keikutsertaan dalam pelatihan ini sangat penting untuk diikuti. Kegiatan ToF ini menunjukkan pentingnya perwujudan satuan pendidikan yang aman dari segala jenis ancaman bencana, yang dinamakan program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).


“Berdasarkan hal tersebut, maka sangat penting dilakukan Training of Facilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana untuk menghasilkan fasilitator dengan kemampuan yang mumpuni. Selain itu, dengan bertambahnya jumlah fasilitator SPAB, diharapkan juga dapat berkontribusi dalam pengembangan satuan pendidikan aman bencana di seluruh wilayah di Indonesia,” ujarnya.


“Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) merupakan upaya pengurangan risiko bencana yang ruang lingkupnya meliputi berbagai jenis dan jenjang satuan pendidikan di Indonesia,” sambungnya.


Pewarta: Agung Gumelar


Kota Bandung Terbaru