Kota Bandung

LPBINU Jabar Berkolaborasi dengan DILANS Indonesia dalam Proyek Sumur Bandung Inklusif dan Tangguh Bencana

Senin, 9 Desember 2024 | 09:22 WIB

LPBINU Jabar Berkolaborasi dengan DILANS Indonesia dalam Proyek Sumur Bandung Inklusif dan Tangguh Bencana

​​​​​​​Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat akan berkolaborasi dengan DILANS Indonesia dalam proyek bertajuk Sumur Bandung Inklusif dan Tangguh Bencana. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat akan berkolaborasi dengan DILANS Indonesia dalam proyek bertajuk Sumur Bandung Inklusif dan Tangguh Bencana. Proyek ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti penyandang disabilitas dan lansia, dalam menghadapi risiko bencana.


Farhan Helmy, Presiden DILANS Indonesia, menegaskan pentingnya pengelolaan risiko bencana yang terencana, terkoordinasi, dan menyeluruh. “Bencana alam, termasuk bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh krisis iklim, adalah bagian dari keseharian kita. Pendekatan penanganan tidak cukup sebatas tanggap darurat, tetapi juga perlu pengembangan kerangka pengelolaan risiko bencana yang berbasis komunitas,” ujarnya dalam acara Dialog Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunal yang digelar di Gedung Fragment Project, Jalan Ir. Haji Djuanda, Bandung.


Kelompok disabilitas dan lansia yang mencapai sekitar 50 juta jiwa di Indonesia dinilai memiliki resiliensi yang lebih rendah dibandingkan kelompok lainnya. Untuk itu, Farhan menekankan pentingnya literasi kebencanaan dan pengembangan sistem pendukung berbasis komunitas. “Penting adanya rencana aksi berbasis komunitas (Community Action Plan atau CAP) yang terintegrasi di kawasan dengan konsentrasi kelompok rentan,” tambahnya.


Dialog tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Aher dari BPBD Jawa Barat, Djoko Santoso dari Pusat Penelitian Perubahan Iklim ITB, Iyep Dede Supriatna dari Konsorsium Relawan Bencana Indonesia, dr. Ahmad dari Indonesia Disaster Adaptif (IDA), serta Dadang Sudardja, Ketua LPBI NU Jawa Barat.


Dadang Sudardja menyatakan komitmen LPBINU Jawa Barat untuk mendukung proyek ini. “Kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan kawasan yang inklusif dan tangguh bencana. Kami berharap proyek ini dapat menjadi role model, laboratorium, sekaligus ruang belajar bersama,” katanya. Ia juga mengusulkan pembentukan konsorsium untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan.


Proyek Sumur Bandung Inklusif dan Tangguh Bencana dijadwalkan diluncurkan pada April 2025 mendatang sebagai bagian dari peringatan Konferensi Asia-Afrika. Proyek ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, sekaligus menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua kelompok, khususnya penyandang disabilitas dan lansia.