LPBI NU Jabar Ikut Sertakan Pengurusnya dalam Workshop Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana
Bandung, NU Online Jabar
Dalam rangka meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Jawa Barat kembali mengikut sertakan salah seorang pengurusnya untuk mengikuti workshop dan sosialisasi tentang Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana yang diselenggarakan oleh BPBD Provinsi Jawa Barat.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Aula UPTD Pertanian dan Tanaman Hutan, Jatinangor, Kabupaten Sumedang ini, para peserta dibekali materi tentang Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana, Manajemen Kedaruratan Bencana, dan Tim Reaksi cepat Bencana.
“Kegiatan ini dalam rangka memperkuat kapasitas organisasi/lembaga dalam menginterpretasikan Kegiatan penanganan darurat secara efektif dalam mengendalikan ancaman/penyebab bencana, dan menanggulangi dampak pada suatu keadaan darurat,” ujar Ketua LPBI NU Jabar, Dadang Sudardja kepada NU Online Jabar, Senin (11/8/22).
“Dengan mengikuti kegiatan ini diharap dapat meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan staf LPBI NU Jawa Barat ketika melakukan respons bencana,” tambahnya.
Sebelumnya, LPBI NU Jabar juga turut mengikutsertakan stafnya dalam pelatihan Pocal Point Safeguarding, Child Safeguarding Policy (CSG) atau Kebijakan Keselamatan Anak dan Protection From Sexual Exploitation and Abuse (PSEA) atau Perlindungan dari praktik Eksploitasi dan Pelecehan Seksual bagi para lembaga yang bergerak di bidang kemanusiaan dan lingkungan yang diselenggarakan Save the Childern Indonesia pada 28-30 Juli 2022 kemarin.
Dadang menjelaskan bahwa keaktifan LPBI NU Jabar dalam berbagai pelatihan tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan staf LPBI NU dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dadang juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat LPBI NU Jabar akan melaksanakan pendampingan ke desa dan sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang dan Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya.
“Sebagai tindak lanjut dan pelaksanaan program Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat dan program Satuan Pendidikan Aman Bencana di satuan pendidikan,” ungkapnya.
Editor: Agung Gumelar