• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 5 Mei 2024

Kota Bandung

KH Ma'ruf Khozin Berikan Materi Safari Ramadhan di 8 Kota Taiwan

KH Ma'ruf Khozin Berikan Materi Safari Ramadhan di 8 Kota Taiwan
KH Ma'ruf Khozin Berikan Materi Safari Ramadhan di 8 Kota Taiwan. (Foto: NU Online Jabar)
KH Ma'ruf Khozin Berikan Materi Safari Ramadhan di 8 Kota Taiwan. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan Ranting Taichung menggelar kegiatan Safari Ramadhan dengan menghadirkan Direktur Aswaja NU Center Jawa Timur, KH Ma'ruf Khozin sebagai narasumber yang membahas mengenai Daurah (Hujjah) Ahlussunah wal Jamaah bertempat di Sekretariat PCI NU Ranting Taichung pada Senin, (3/4/2023).


Kegiatan yang dimulai pukul 16.00 waktu Taiwan tersebut diikuti seluruh keluarga besar Nahdlatul Ulama di wilayah Kota Taichung dan sekitarnya.


Pengasuh pondok pesantren Raudlatul Ulum Suramadu tersebut selama berada di Taiwan memberikan materi di beberapa kota seperti Taipei, Keelung, Kaohsiung, Chiayi, Taichung, Changhua, Dongkang dan Hualien. 


"Saya sangat senang di setiap pertemuan dengan warga NU yang ada di Taiwan. Dari tiap pertanyaan yang disampaikan, setidaknya, menunjukkan bahwa mereka masih tetap menjalankan ibadah namun menemukan beberapa kendala baik secara fikih, keadaan lingkungan dan sebagainya," ujarnya.


Beberapa permasalahan dapat tuntas terjawab. Solusi atas permasalahan fikihnya mengenai batas kemampuan manusia yang ditolerir oleh syariat. Umumnya berkaitan dengan najis. Karena di sana banyak ditemukan masakan atau hewan hidup yang dalam pandangan fikih dinilai sebagai najis Mughalladzah, dan tidak ada kemampuan untuk menghindari, disebabkan tugas memasak atau merawat binatang tersebut. 


“Jika hanya belajar bab najis saja maka akan terasa berat. Beruntung di kitab Fikih juga dijelaskan Ma'fu Anhu, yakni keadaan najis yang ditolerir oleh Agama,” tuturnya. 


Para ulama kita mendasarkan pada dalil:


ﻗﺎﻟﺖ ﺧﻮﻟﺔ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ, ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﻳﺬﻫﺐ اﻟﺪﻡ? ﻗﺎﻝ: «ﻳﻜﻔﻴﻚ اﻟﻤﺎء, ﻭﻻ ﻳﻀﺮﻙ ﺃﺛﺮﻩ
 

Khaulah berkata: "Wahai Nabi, bagaimana jika di pakaian kami yang terkena darah, ternyata darahnya tidak hilang?" Nabi menjawab: "Cukup kamu basuh dengan air. Jika masih ada bekasnya maka tidak apa-apa" (HR Abu Dawud)


Alumni Pondok Pesantren Ploso tersebut juga memberikan apresiasi kepada PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang menikah dengan lelaki Taiwan yang bernama Muhammad Lai yang memiliki nama Taiwan Lai Hui Hong yang resmi menjadi anggota NU Taiwan.


"Di Taiwan ada ratusan Banser sudah biasa. Ini beda. Warga asli Pulau Formosa ini sudah mengikuti Diklatsar Banser juga," tulisnya dilansir dari halaman Facebook miliknya.


Selanjutnya Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Timur tersebut juga memberikan apresiasi kepada para PMI yang ada di kota Taichung terkait dengan pendirian mushola dan pelestarian ajaran Ahlussunah wal Jamaah di tanah perantauan. 


"Mencari rezeki di rantau juga banyak. Tapi yang berjuang mendirikan mushola dan menyebarkan Islam Ahlussunnah dengan menyewa gedung 4 lantai di pusat kota dekat stasiun hanya ditemukan di sini yakni NU Ranting Taichung Taiwan," pungkasnya.


Editor: Agung Gumelar


Kota Bandung Terbaru