• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 18 April 2024

Kota Bandung

Tolak Kenaikan Harga BBM, Ketua PMII Jabar: Kepentingan Rakyat Adalah Komitmen PMII dan Tidak Bisa Dikecualikan

Tolak Kenaikan Harga BBM, Ketua PMII Jabar: Kepentingan Rakyat Adalah Komitmen PMII dan Tidak Bisa Dikecualikan
Tolak Kenaikan Harga BBM, Ketua PMII Jabar: Kepentingan Rakyat Adalah Komitmen PMII dan Tidak Bisa Dikecualikan. (Foto: PKC PMII Jawa Barat).
Tolak Kenaikan Harga BBM, Ketua PMII Jabar: Kepentingan Rakyat Adalah Komitmen PMII dan Tidak Bisa Dikecualikan. (Foto: PKC PMII Jawa Barat).

Bandung, NU Online Jabar
Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Barat menggelar aksi demonstrasi pada Rabu (7/9). Aksi tersebut dilatarbelakangi dari kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diumumkan oleh pemerintah beberapa waktu lalu. Aksi tersebut diikuti oleh ratusan kader dan anggota PMII dilingkungan Jawa Barat.


Ketua PMII Jawa Barat, Aprilia Eka Dani mengungkapkan, kebijakan yang diumumkan oleh Presiden Republik Indonesia (RI) pada Sabtu (3/9) lalu dapat menyengsarakan rakyat.  


"BBM yang memiliki proporsi jumlah konsumen 70 persen. Jika harganya dinaikkan, sudah pasti akan menyulut inflasi dan sangat besar berpotensi menggerus daya beli rumah tangga," ungkapnya.


April juga mengatakan, puncak dari adanya kenaikan BBM tersebut akan mengganggu perekonomian nasional dan bahkan merusak keseharian roda ekonomi masyarakat yang tengah berjuang untuk pulih dari dampak pandemi Covid-19.


Menurutnya, jika pemerintah berdalih menaikkan harga BBM bersubsidi adalah pembengkakan APBN hingga 500,4 triliun, maka bukan BBM yang dinaikkan. Ia menilai, alternatif dari hal tersebut bisa disiasati dengan pemangkasan lembaga yang tidak efektif, memberantas penyalahgunaan penerima manfaat BBM bersubsidi, dan memberangus mafia migas sekaligus.


"Jika pemerintah tetap bersikeras dengan kenaikan harga BBM nya, maka omong kosong adanya tentang harapan pemerintah yang dapat membawa negara ini beranjak pada pemulihan ekonomi yang lebih baik," paparnya.


"Apalagi bicara proyeksi ekonomi tahun 2023," lanjut April.


Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengatakan, efek domino dari kenaikan BBM bersubsidi khawatir membuat usaha UMKM dan pengusaha informal lainnya semakin menderita. Padahal, penyangga perekonomian negara lebih dari 50 persen dari bidang informal sehingga menyebabkan angka kemiskinan dan pengangguran semakin melompat tinggi.


"Menyoroti kebijakan tersebut, maka PMII Jawa Barat secara jelas menolak kenaikan BBM. Mengingat, kepentingan rakyat adalah komitmen PMII dan tidak bisa dikecualikan," tegasnya.


Selain menolak kenaikan BBM, pihaknya juga bersikap dengan tegas kepada pemerintah untuk  menuntut penguatan regulasi tentang BBM, penyelesaian pemerintah dalam memberangus mafia BBM, mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi. 


Kemudian, PMII Jawa Barat juga mengecam keras tindakan represif yang dilakukan oleh oknum kepolisian kepada masa aksi PMII terkait penolakan kenaikan BBM di lingkungan Jawa Barat pada Senin (5/9) lalu yang mengakibatkan beberapa kader PMII mengalami luka yang cukup serius.


Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi


Kota Bandung Terbaru