• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Keislaman

Hari Anak Nasional, Berikut Keutamaan Mendidik Anak dalam Islam

Hari Anak Nasional, Berikut Keutamaan Mendidik Anak dalam Islam
Ilustrasi/freepik
Ilustrasi/freepik

Bandung, NU Online Jabar 
23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional (HAN). Di tahun 2021 ini, Hari Anak Nasional jatuh pada Sabtu 23 Juli 2022. 

 

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengusung tema Hari Anak Nasional tahun ini yakni ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’. Tema tersebut diusung karena saat ini Indonesia memasuki era pasca pandemi. 

 

Berbicara soal anak tentu tidak bisa lepas dari peran orang tua. Kesuksesan seorang anak juga tidak serta merta karena hasil jerih payahnya sendiri, ada peran orang tua di baliknya yang berhasil mendidik anaknya.

 

Dalam Islam mendidik anak juga mempunyai keutamaan sendiri. Melansir NU Online, Imam Zakiyudin Abdul Azhim Al-Mundziri, At-Targhib wat Tarhib minal Haditsits Syarif, menyebutkan keutamaan orang tua dalam mendidik anak dan menanamkan norma-norma. Al-Mundziri mengutip sejumlah hadits Rasulullah saw perihal keutamaan pendidikan orang tua terhadap anaknya. 


Al-Mundziri mengutip tiga hadits riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah perihal pendidikan anak. (Zakiyuddin Abdul Azhim Al-Mundziri, At-Targhib wat Tarhib, [Beirut, Darul Fikr: 1998 M/1418 H], juz III, halaman 41). 

 

Pada riwayat At-Tirmidzi ini, Rasulullah saw menyebutkan keutamaan pahala pengajaran orang tua terhadap anaknya perihal norma-norma yang mesti diinternalisasi oleh anaknya. Rasulullah menyebutkan satu pelajaran adab yang diberikan kepada anaknya lebih baik daripada ibadah sedekah makanan pokok seberat 1 sha atau setara 2,7 kilogram gandum.

 

 عن جابر بن سمرة رضي الله عنه قال قال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم  لأنْ يُؤَدِّبَ الرجلُ وَلَدَه خيرٌ من أن يتصدق بصاع أخرجه الترمذي

 

Artinya, “Dari sahabat Jabir bin Samurah ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Pengajaran seseorang pada anaknya lebih baik dari (ibadah/pahala) sedekah satu sha,’” (HR At-Tirmidzi). 

 

Orang tua lazimnya memberikan banyak hal terhadap anaknya, makanan, pakaian, atau mainan. Tetapi pemberian terbaik orang tua kepada anaknya tidak lain adalah penanaman norma-norma etika dan moral sebagaimana hadits riwayat At-Tirmidzi berikut ini.

 

عن أَيُّوبَ بْنِ مُوسَى عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدًا خَيْرًا لَهُ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ   

 

Artinya, “Dari Ayyub bin Musa, dari bapaknya, dari kakeknya, Rasulullah saw bersabda, ‘Tiada pemberian orang tua terhadap anaknya yang lebih baik dari adab yang baik,’” (HR At-Tirmidzi).

 

Pada riwayat Ibnu Majah, Rasulullah saw memerintahkan para orang tua untuk memuliakan anak-anaknya karena anak-anak adalah anugerah sekaligus amanah dari Allah. Rasulullah juga memerintahkan kepada para orang tua untuk menanamkan etika dan norma-norma moral kepada anak-anaknya.

 

عن ابن عباس عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال أَكْرِمُوْا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوْا آدَابَهُمْ رواه ابن ماجه 

 

Artinya, “Dari sahabat Abdullah bin Abbas ra, dari Rasulullah saw bersabda, ‘Muliakanlah anak-anakmu, perbaikilah adab mereka,’” (HR Ibnu Majah) 

 

Demikianlah sejumlah hadits perihal keutamaan pendidikan adab atau penanaman norma-norma yang berlaku. Norma-norma ini yang kemudian menjadi bekal bagi perkembangan anak tersebut dalam pergaulan ke depan. Wallahu a’lam. 

 

Editor: Agung Gumelar


Keislaman Terbaru