• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Keislaman

Dua Pelajaran Penting Orang Tua kepada Anak untuk Pertama Kalinya

Dua Pelajaran Penting Orang Tua kepada Anak untuk Pertama Kalinya
Ilustrasi seorang ayah yang sedang mengajarkan Al-Qur'an kepada anaknya. (Foto: NU Online)
Ilustrasi seorang ayah yang sedang mengajarkan Al-Qur'an kepada anaknya. (Foto: NU Online)

Orang tua baik ibu atau pun ayah sama-sama memiliki peranan yang sangat penting dalam memberikan pendidikan bagi anaknya. Hal ini dikarenakan pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya akan menentukan sikap dan perilaku anak di masa yang akan datang.


Sebab itu, Islam mengajarkan agar orang tua memberikan pelajaran dan suri tauladan yang baik kepada anak. Dengan harapan agar kelak anak tersebut menjadi pribadi yang baik dan membawa contoh kebaikan bagi lingkungan di sekitarnya.


Lalu, pelajaran penting apa yang harus diajarkan oleh orang tua kepada anaknya untuk pertama kalinya?


Melansir NU Online, ada dua pelajaran penting yang harus diajarkan orang tua kepada anaknya. Pertama adalah mengajarkan anak dua kalimat syahadat.
 

‎أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ    وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ 


Asyhadu an lâ ilâha illallâh, wa asyhadu anna muhammadar rasûlullâh. 


Artinya: “Saya bersaksi tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan saya bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah,”


Mengajarkan dua kalimat syahadat kepada anak secara langsung juga mengajarkan anak untuk mengenal siapa Tuhan-Nya atau dalam kata lain mengajarkan anak tentang ketauhidan. 


Hal ini penting dilakukan agar anak memiliki nilai-nilai dan pemahaman dasar tentang agama dan Tuhan-Nya, sekaligus membantu peningkatan anak dalam pemahaman-pemahaman tauhid pada level dasar. 


Imam Ibnu Ruslan dalam nadzam Matan Az-Zubad mengatakan: 


أول واجب على الإنسان     معرفة الإله باستيقان  


Artinya: “Kewajiban pertama kali bagi manusia adalah mengenal Tuhan dengan penuh keyakinan,” 

 

Pelajaran kedua adalah soal kerelaan anak untuk mengakui bahwa Allah adalah Tuhan-Nya, Nabi Muhammad adalah utusan-Nya dan Islam adalah agamanya. Sebagaimana dikatakan Habib Ali bin Abdurrahman al Masyhur berikut:
 

‎رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وِبِالإِسْلَامِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا وَرَسُوْلًا 


Radhītu billāhi rabbā, wa bil islāmi dīnā, wa bi Muhammadin shallallāhu ‘alaihi wa sallama nabiyyan wa rasūlā. 


Artinya: “Aku rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Nabi Muhammad ﷺ sebagai nabi dan rasul,” (Habib Zein bin Ibrahin bin Sumaith, Al-Manhajus Sawi, (Tarim: Darul Ilmi wad Da’wah, 2005) hlm. 506).


Ikrar ‘radhîtu’ ini sangat penting karena kalimat ini merupakan sebuah pengakuan atau sebuah bentuk deklarasi seseorang atas keimanannya. Barangsiapa yang benar-benar mengakui bahwa Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Nabi Muhammad sebagai Nabi, berarti eksistensi ketiga hal ini diakui oleh orang tersebut. 


Barangsiapa yang mengakui ketiganya, maka orang tersebut harus patuh terhadap apa-apa yang sudah menjadi ketetapan-Nya. Sehingga keinginan orang tua untuk memiliki anak yang patuh dan taat terhadap agamanya insyaallah akan terwujud.


Dengan demikian, ada dua pelajaran penting yang pertama-tama harus diajarkan orang tua kepada anaknya, yakni mengajarkan kalimat dua syahadat dan pengakuan hamba sebagai orang yang beragama Islam. Wallhu a’lam


Keislaman Terbaru