Rekomendasi Youth Interfaith Camp 2023 (2)
Kegiatan Youth Interfaith Camp 2023 telah dilaksanakan tanggal 15-17 Desember 2023 di Villa Kembang Saidah Kabupaten Tasikmalaya. Ada banyak catatan penting selama acara berlangsung. Terjadinya perubahan kesadaran para peserta terhadap mereka yang berbeda keyakinan menjadi satu hal yang sangat penting.
Bagi sebagian besar peserta, kegiatan ini merupakan pengalaman pertama mereka. Kegiatan ini pun telah berhasil menjadi ruang aman bagi para peserta untuk berbagi pengalaman maupun situasi yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari sebagai minoritas.
Tantangan yang dihadapi kelompok minoritas seperti Sunda Wiwitan mencakup hal-hal yang sangat mendasar seperti identitas diri. Stigma yang negatif dari masyarakat membuat mereka memilih menyembunyikan identitasnya. Namun, ruang perjumpaan melalui Youth Interfaith Camp 2023 yang digelar program JISRA PW Fatayat NU ini telah berhasil menjadi jembatan atas perbedaan-perbedaan yang ada.
Mereka mendapat kesempatan untuk menyuarakan hak-hak dasar sebagai warga negara sekaligus pemeluk agama di negeri yang kaya akan keragaman budaya, bahasa, dan agama ini.
Di akhir sesi, fasilitator, Kang Risdo, mengajak para peserta untuk merenungkan apa yang akan dilakukan (DO) dan yang tidak akan dilakukan (DON’T) selepas mengikuti Youth Interfaith Camp ini. Sebagian besar peserta menyatakan bahwa mereka akan menghilangkan prasangka kepada orang yang berbeda agama, semakin meningkatkan silaturahmi dengan mereka yang berbeda, dan tidak lagi bersikap diskriminatif.
Para peserta dari Garut dan Tasik juga telah menyiapkan sejumlah RTL (Rencana Tindak Lanjut), di antaranya mereka berencana untuk melakukan pertemuan rutin lintas iman di lingkungan mereka untuk terus saling belajar dan menghilangkan prasangka.
Di akhir kegiatan, para peserta juga menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah, tokoh agama, maupun masyarakat umum, yang dideklarasikan bersama di Villa Kembang Saidah. Berikut isi rekomendasi tersebut.
Rekomendasi:
Kami pemuda-pemudi lintas iman dari Garut dan Tasikmalaya menyampaikan rekomendasi sebagai berikut:
- Mendorong kebijakan yang jelas tentang pemenuhan hak sipil, pendirian rumah ibadah, dan kegiatan keagamaan.
- Menolak persekusi dan diskriminasi; serta menyerukan sanksi yang tegas bagi para pelakunya.
- Mendorong tokoh agama agar memberi ruang bagi perempuan, anak muda, dan kelompok rentan lainnya untuk menyuarakan isu-isu kebebasan beragama dan berkeyakinan, serta hak-hak terkait keberagaman.
- Meningkatkan literasi dan memproduksi informasi untuk mencegah hoaks dan ujaran kebencian terutama di tahun politik.
- Mendorong pemerintah untuk memfasilitasi ruang perjumpaan serta mendorong elemen masyarakat untuk mengenalkan keberagaman sejak dini.
Tasikmalaya, 17 Desember 2023.