• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Kabupaten Tasikmalaya

Fatayat NU Jabar Gelar Youth Interfaith Camp 2023: Pererat Hubungan Antaragama untuk Keberagaman dan Solidaritas

Fatayat NU Jabar Gelar Youth Interfaith Camp 2023: Pererat Hubungan Antaragama untuk Keberagaman dan Solidaritas
Youth Interfaith Camp (perkemahan anak muda lintas iman) Fatayat NU Jabar di Vila Kembang Saidah, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. (Foto: NU Online Jabar)
Youth Interfaith Camp (perkemahan anak muda lintas iman) Fatayat NU Jabar di Vila Kembang Saidah, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. (Foto: NU Online Jabar)

Tasikmalaya, NU Online Jabar
Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (Fatayat NU) Jawa Barat melalui program JISRA (Joint Initiative for Strategic Religious Action) menyelenggarakan Yout Interfaith Camp (perkemahan anak muda lintas iman) di Vila Kembang Saidah, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.


Kegiatan ini berlangsung tanggal 15 hingga 17 Desember 2023, dihadiri oleh 30 pemuda-pemudi lintas iman dari berbagai agama dan keyakinan seperti Kristen Protestan, Katolik, Sunda Wiwitan, Ahmadiyah, Nasyiatul Aisyiah, Syi’ah dan Persis, yang berasal dari dari Garut dan Tasikmalaya.


Dengan tema ‘Merawat Keragaman, Menguatkan Kebangsaan Melalui Solidaritas Lintas Iman’ kegiatan yang diinisiasi Fatayat NU Jabar ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan intoleransi. Menjadi ruang perjumpaan dan ruang aman melalui dialog lintas iman.


Program ini memberikan ruang perjumpaan dan dialog lintas, salah satunya melalui penyelenggaraan kemaj lintas iman untuk membangun pemahaman antar-iman dengan pengalaman dan interaksi secara langsung serta intensif.


Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tasikmalaya, KH Edeng membuka acara dengan pesan agar pemuda-pemudi peserta Youth Camp dapat menjadi pelopor dalam mengatasi berbagai perbedaan di masyarakat untuk membangun Indonesia yang lebih harmonis.


Selain itu, melalui perjumpaan anak-anak muda melalui kemah lintas iman ini diharapkan dapat lebih meningkatkan pemahaman antaragama, berdialog terkait agama dan keyakinan masing-masing, dan  memecahkan prasangka negatif. 


“Apabila pemahaman dan dialog sudah terbangun, diharapkan masing-masing pemeluk agama bisa saling menghormati dan berkolaborasi dalam kegiatan bersama untuk mempromosikan kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia yang lebih bermakna lewat aksi nyata bersama,” ujarnya.


Dalam kesempatan yang sama, Ketua PW Fatayat NU Jawa Barat, Hirni Kifa Hazefa, menjelaskan bahwa di bawah pimpinannya, Fatayat NU Jabar banyak memberikan perhatian pada isu-isu Islam inklusif dan moderasi beragama dengan spirit Islam rahmatan lil alamin


Sementara itu, Program Manager JISRA PW Fatayat NU Jabar, Neneng Yanti K. Lahpan berharap kegiatan ini dapat menjadi ‘jisr’ atau jembatan yang menjadi penghubung berbagai perbedaan antar keyakinan menuju kehidupan yang lebih harmonis. 


“Program JISRA saat ini telah memasuki tahun ketiga dengan menekankan pada aksi-aksi nyata kolaborasi antar-iman di berbagai tingkatan. JISRA sendiri memberikan perhatian khusus pada suara perempuan dan anak muda dalam isu-isu Kebebasan Beragama dan Keyakinan,” terangnya.


Suasana keakraban terlihat di antara peserta yang  beberapa di antaranya belum pernah bertemu sebelumnya. Bagi sebagian besar peserta, pengalaman ini merupakan yang pertama kalinya sehingga antusiasme, bahkan keharuan, tampak di wajah mereka. 


Suasana penuh keakraban dibangun oleh fasilitator dan narasumber yang turut menguatkan tentang keragaman dan mendukung keberadaan berbagai keyakinan, yaitu Pdt Obertina (GKP Pasundan Bandung), Wawan Gunawan dan Risdo Simangunsang (Jakatarub), serta Asep Rizal (Ketua Forum Bhinneka Tunggal Ika, Tasikmalaya). 


Kegiatan ini juga diharapkan dapat merobohkan ‘tembok-tembok’ yang menyekat dan membatasi interaksi antar agama dan menjadi ‘jembatan’ yang menghubungkan relasi antar agama dengan saling menghargai. Hal ini selaras dengan misi JISRA, yang berasal dari bahasa Arab ‘jisr’ yang artinya jembatan.

Sumber: Tim Komunikasi JISRA Fatayat NU Jabar


Kabupaten Tasikmalaya Terbaru