Samawi Gandeng Tokoh Agama Sukabumi Serukan Pemilu Damai
Kabupaten Sukabumi, NU Online Jabar
Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) gandeng santri dan tokoh Agama serta masyarakat menggelar istigosah dan Doa bersama dengan tokoh agama hingga masyarakat. Acara yang di kemas dengan doa bersama dipimpin oleh salah seorang dewan guru Ponpes Al-Masthuriyah KH Abdul Muiz yang akrab di sapa kang Muiz sekaligus yang memandu kegiatan pembacaan Istigosah dan doa bersama di Pondok Pesantren Al-Masthuriyah, tepatnya di Jl. Nasional III, Desa Cibolang Kaler, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Selasa (12/02).
Tak hanya itu, acara yang dimulai dengan pembacaan Ratib Al Haddad, dan lantunan shalawat Nabi bersama para santri dengan khusyuk berdoa untuk pemilu damai.
"Tujuan Istigosah dan doa bersama ini ada tiga yang kita doakan pertama semoga pemilu berjalan dengan Lancar. Kedua serahkan semua kepada penyelenggara pemilu terkait pelaksanaan semoga lancar. Dan ketiga jaga persatuan dan Kesatuan antar sesama tetangga, keluarga dan anak bangsa, "ujar Kang Muiz.
Menurutnya, semua pihak harus menyukseskan penyelenggaraan pemilu karena pesta demokrasi itu bukan hanya tanggung jawab KPU, Bawaslu, maupun KPPS semata, tetapi seluruh lapisan masyarakat termasuk pemuka agama dan santri.
"Semua pihak harus menyukseskan penyelenggaraan pemilu, bukan hanya KPU, Bawaslu, KPPS, dan lain-lain, tapi kita semua," terangnya.
Selain itu, Kang Muis mengajak masyarakat agar bersama mensukseskan pemilu 2024, dan mendukung penyelenggara pemilu dalam menjalankan tugasnya.
"Saya berharap pemilu terlaksana dengan damai, lancar dan menjauhi dari propaganda. Tetap menjaga Persatuan sesama anak Bangsa karena kita semua bersaudara, "tuturnya.
Lanjut kang Muis, kita berikhtiar dan berdoa agar Pemilu 2024 Berjakan dengan lancar, damai serta dijauhi dari Propaganda Negatif, tetap menjaga persatuan antas sesama anak bangsa karena kita Bersaudara.
"Kegiatan doa bersama ini diikuti 600 orang santri Pondok Pesantren Al Masturiyah dan seluruh dewan guru," pungkasnya.
Pewarta: Mulyana
