Pesantren VIP Bina Insan Mulia Gelar Dialog Pendidikan: Bahas Pembaharuan dan Misi Siapkan Pemimpin Bangsa
Cirebon, NU Online Jabar
Pesantren VIP Bina Insan Mulia 2 Cirebon menggelar dialog pendidikan membahas pembaharuan pendidikan dan misi menyiapkan calon pemimpin bangsa, Sabtu (13/5/23)
Dialog pendidikan tersebut menghadirkan dua narasumber yang ahli di bidangnya, yaitu Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia, KH Imam Jazuli, dan Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), KH Asep Saipuddin Chalim.
KH Imam Jazuli dalam sambutaannya menyampaikan di negeri ini tidak kurang dengan orang-orang berpendidikan, banyak alumni-alumni pesantren, sekolah formal, perguruan tinggi dan lain-lain, namun katanya yang bisa berkontribusi atau berdampak bagi negeri ini masih cukup terbilang.
“Hal ini dibuktikan dari hasil riset yang dilakukan bersama Dr Ubaydillah Anwar pada pondok modern yang dianggap sukses saja hanya 4-5% sisanya masih menjadi masalah. Para pendidik di Bina Insan Mulia harus mengkader santrinya harus bisa menjadi pemimpin,” katanya
Menurut Kiai Imam sapaan akrabnya, lulusan pesantren tidak mesti kuliah di perguruan tinggi keagamaan saja dan juga tidak mesti lulus dan berprofesi menjadi guru, namun harus lebih dari itu bisa berkontribusi bagi negeri di berbagai lini
“Salah satu pesantren yang terbaik milik NU yang saat ini siap mencetak kader-kader bangsa yang siap berkiprah yaitu Amanatul Ummah sebagai salah satu ponpes NU terbaik yang didirikan Kiai Asep Saefuddin Chalim. Kiprahnya dalam dunia pendidikan pesantren sangat masyhur, berbagai terobosan pendidikan pesantren yang beliau lakukan telah banyak menginspirasi dan membuat tercengang banyak orang, bagimana tidak, output pesantren nya hampir 80% diterima di kampus negeri seperti ITB, UI, UGM dan lain-lain, 15 % nya diterima di kampus Internasional berbagai Negera dan 5% nya diterima dikampus Elit swasta, tentu ini perestasi langka," ujar Kiai Imam.
“Begitu juga dengan pesantren Bina Insan Mulia, pesantren yang tergolong masih baru. Alhamdulillah sudah berhasil mengirimkan ratusan santrinya kuliah di Al Azhar Kairo Mesir, puluhan terseber negara timur tengah lainya, bahkan sudah ada yang di Taiwan, Jepang dan Australia, Guru-gurunya juga aktif diberbagai ormas dan partai baik tingkat kabupaten maupun provinsi,” tutur Kiai Imam.
Sementara itu, KH Asep Saipuddin Chalim menyampaikan kisahnya dalam mendirikan Pesantren Amanatul Ummah. Diawali dengan cita-cita yang tinggi dari memilih tanah yang dianggap seram, dan mebayarnya dengan mencicil, turun sendiri mencari santri sampai bagaimana santri yang di pinangnya supaya betah tinggal di pesantrennya.
Selain itu, ia juga menceritakan sosok Abah KH Abdul Chalim Ayah dari Kiai Asep salah satu pendiri NU asal Majalengka yang saat ini sedang diusulkan menjadi Pahlawan Nadional. Kiai Asep terinspirasi dan termotivasi dari sosok ayahnya tersebut dalam mendakwahkan agama islam
Editor: Abdul Manap