Kabupaten Cirebon

Ketua TP2GP: Dokumen Pengusulan KH Abbas Lebih Lengkap dari Tokoh Lain

Sabtu, 17 Mei 2025 | 19:35 WIB

Ketua TP2GP: Dokumen Pengusulan KH Abbas Lebih Lengkap dari Tokoh Lain

Ketua Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP), Prof Usep Abdul Matin. (Foto: NU Online Jabar)

Cirebon, NU Online Jabar
Ketua Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP), Prof Usep Abdul Matin, menyatakan bahwa pengusulan KH Abbas Abdul Jamil sebagai Pahlawan Nasional telah memenuhi syarat administrasi, khususnya terkait kelengkapan sumber primer yang menjadi syarat utama dalam proses pengusulan.

 

"Selama saya menjadi anggota, wakil ketua, hingga kini menjabat sebagai ketua TP2GP, sumber primer milik KH Abbas Abdul Jamil adalah yang paling banyak," kata Prof Usep saat menghadiri Istighosah dan Seminar Pengusulan KH Abbas Abdul Jamil sebagai Pahlawan Nasional di Pendopo Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (17/5/2025).

 

Guru Besar Sejarah Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menjelaskan bahwa profil KH Abbas didukung oleh 67 sumber primer, menjadikannya sebagai salah satu tokoh dengan dokumen pendukung terbanyak dalam proses pengusulan gelar pahlawan nasional.

 

"Kalau tahun lalu hanya lima sumber primer, kini jumlahnya jauh meningkat. Bahkan, melebihi pengusulan tokoh-tokoh lainnya," ujarnya.

 

Ia menjelaskan bahwa dalam pengusulan gelar pahlawan nasional, setiap pernyataan atau fakta harus dibuktikan melalui sumber primer yang terbit pada waktu peristiwa itu terjadi. Dalam konteks KH Abbas, kata dia, sumber tersebut sangat memadai.

 

"Menurut teori sejarah, jika tidak ada dokumen, maka tidak bisa menulis sejarah. Maka, kekayaan sumber primer ini menjadi kekuatan penting untuk pertimbangan penetapan," tuturnya.


Saat ditanya soal peluang pengusulan ini disetujui, ia menyebut telah mendekati 100 persen, meski tetap memerlukan dukungan masyarakat, termasuk melalui doa bersama.

 

Sementara itu, dalam mauidhoh hasanah, Prof KH Asep Saifuddin Chalim menyampaikan pentingnya sikap tawakkal dalam mendukung proses pengusulan tersebut. Ia menegaskan bahwa tawakkal tidak berarti pasif, melainkan terus berikhtiar secara maksimal.

 

"Tawakkal itu adalah ikhtiar yang sungguh-sungguh disertai doa. Kita ditunjukkan dan dibimbing oleh Allah, termasuk dalam penyusunan dokumen yang sangat lengkap ini," ujarnya.

 

Kiai Asep yang berasal dari Setu, Plered, Cirebon, dan tumbuh besar di Majalengka mengaku merasa memiliki tanggung jawab moral untuk turut memperjuangkan gelar Pahlawan Nasional bagi KH Abbas. Ia juga menyebut bahwa semestinya Cirebon memiliki tokoh pahlawan yang menjadi kebanggaan daerah.

 

"Bukan hanya untuk Cirebon, tapi juga masyarakat Jawa Barat dan Indonesia secara umum," tambahnya.

 

Sebagai informasi, nama KH Abbas tercatat dalam berbagai media lokal dan nasional pada era 1920-an hingga 1940-an, seperti Berita Nahdlatoel Oelama, Swara Nahdlatoel Oelama, Sipatahoenan, dan Kedaulatan Rakjat. Keterlibatannya dalam peristiwa sejarah juga pernah diberitakan oleh The New York Times. Namanya turut disebut dalam catatan KH Abdul Chalim Leuwimunding serta sejumlah arsip pemerintah Belanda.


Pewarta: Syakir NF