Kenapa Adab Sangat Penting dalam Pendidikan? Ini Penjelasan Ketua STIDKINU Indramayu
Sabtu, 25 Juni 2022 | 08:00 WIB
Indramayu, NU Online Jabar
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam Nahdlatul Ulama (STIDKINU) Indramayu Supendi Sami’an menekankan pentingnya mempelajari adab sebelum ilmu. Hal itu disampaikannya saat diwawancara Ketua Lembaga Pendidikan Tinggi NU (LPTNU) Kabupaten Indramayu, Farhan, dalam podcast yang diunggah di kanal Youtube STIDKINU Indramayu pada Kamis (14/04) berjudul “Podcast #1 bersama Ketua STIDKINU Indramayu”.
Menurutnya, pentingnya adab atau tata krama tersebut adalah untuk menuntun kita dalam mempraktekkan sebuah ilmu baik yang sedang atau yang sudah dipelajari.
“Pentingnya pendidikan itu tahu adab, baru tahu ilmu. Ketika adabnya kuat, maka akan berilmu sehingga nilai kemaslahatannya tinggi, bukan egoistik,” katanya yang juga selaku Wakil Bendahara Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat tersebut.
Supendi menganggap hadirnya adab dalam mengiringi ilmu yang telah dimiliki akan menjadikan ilmu tersebut tidak sebagai alat transaksional semata yang justru berpeluang merusak nilai-nilai kehidupan dan sosial.
Berkaitan dengan hal itu, lanjutnya, adab dan ilmu tersebut menjadi komponen penting dan wajib hadir di dalam aspek pendidikan. Pasalnya, keduanya sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.
Pria yang juga merupakan Pengurus Pondok Pesantren Mu'allimin Mu'allimat, Babakan, Ciwaringin, Cirebon lalu mengutip penjelasan KH Musthofa Aqil Siroj beberapa waktu lalu mengenai posisi manusia di antara Allah dan alam yang diciptakan-Nya.
“KH Musthofa Aqil menjelaskan bahwa ada Allah, alam, dan manusia. Allah menciptakan alam untuk manusia, alam ini yang akan memberikan segalanya untuk manusia, tetapi bagaimana manusia bisa mengolah alam ini?,” katanya.
Baca Juga
Ketika Gus Dur Digodain Saat Berziarah
Supendi menyebutkan, berdasarkan proses perjalanan waktu dan peradaban, jawaban tentang cara mengelola alam dengan baik tidak lain tidak bukan adalah dengan satu wasilah yaitu pendidikan.
Di antara dampak pendidikan yang amat terasa adalah betapa majunya peradaban di Eropa dan Amerika, yang menurut Supendi, orang-orangnya mengkaji keilmuan yang dimiliki para ulama Islam, membedah sesuai dengan zamannya, mereka pun berikhtiar.
“Orang-orang sana itu ikhtiarnya kuat, mereka menemukan sebuah peradaban, mereka menemukan ilmu-ilmu baru seperti pesawat, matematika, tapi dikembangkan oleh kalangan mereka,” ucapnya.
Tak heran Supendi menekankan agar mahasiswa di kampus yang dipimpinnya, STIDKINU Indramayu, hendaknya memiliki competitive advantage untuk mendukung ijazah agar bisa memajukan peradaban dengan tak lupa mengiringinya dengan adab.
Pewarta: Ari AJ
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Pengembangan Karakter Melalui Model Manajemen Manis
Terkini
Lihat Semua