Saat ini, sejumlah orang tua memberikan perhatian kepada anak secara berlebihan, seperti memenuhi semua keinginan mereka, menyediakan fasilitas yang belum pantas, memuji secara berlebihan, membiarkan perilaku buruk, membela kesalahan anak, bahkan mendukung mereka lari dari tanggung jawab. Pola asuh seperti ini berpotensi membentuk anak menjadi pribadi yang tidak bertanggung jawab dan hanya mengikuti keinginannya sendiri, meski hal itu salah.
Islam menekankan pentingnya memberikan pendidikan terbaik kepada anak, termasuk menghindarkan mereka dari sifat negatif yang dapat menjerumuskan ke dalam api neraka. Allah berfirman dalam Surat Al-Tahrim ayat 6:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Baca Juga
Kisah Seorang Ibu di Dalam Al-Qur'an
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Imam Fakhruddin al-Razi dalam Mafatihul Ghaib menegaskan bahwa orang tua harus mengajarkan anak berbuat baik dan melarang berbuat buruk. Ia mengutip pendapat Imam Muqatil:
أَنْ يُؤَدِّبَ الْمُسْلِمُ نَفْسَهُ وَأَهْلَهُ، فَيَأْمُرَهُمْ بِالْخَيْرِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الشَّرِّ
Artinya: “Seorang Muslim hendaknya mendidik diri dan keluarga dengan memerintahkan mereka berbuat baik dan melarang mereka dari keburukan.”
Hal senada disampaikan Syeikh Wahbah al-Zuhaili dalam Tafsir al-Munir:
فَإِذَا رَأَيْتَ مَعْصِيَّةً، قَذَعْتَهُمْ عَنْهَا، وَزَجَرْتَهُمْ عَنْهَا
Artinya: “Jika kamu melihat anakmu berbuat maksiat, maka tegurlah mereka dan cegah mereka.”
Salah satu nilai yang wajib ditanamkan sejak dini adalah tanggung jawab terhadap tugas, baik dalam ibadah kepada Allah maupun dalam interaksi sosial. Rasulullah bersabda:
مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا، وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ
Artinya: “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk salat saat berusia tujuh tahun dan berilah peringatan jika mereka tidak melaksanakannya pada usia sepuluh tahun.” (HR. Abu Daud)
Rasulullah sendiri mencontohkan bagaimana mendidik anak dengan penuh kelembutan dan pengertian. Sahabat Anas bin Malik bercerita bahwa Nabi mengingatkan dengan kasih sayang saat ia lupa menjalankan perintah karena bermain.
قَالَ أَنَسٌ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَحْسَنِ النَّاسِ خُلُقًا...
Artinya: “Rasulullah adalah sosok terbaik akhlaknya. Suatu hari beliau memintaku untuk suatu keperluan, tetapi aku lupa karena bermain. Rasulullah mengingatkanku dengan senyuman dan berkata, ‘Wahai Anas kecil, pergilah sesuai perintahku!’ Aku pun langsung melakukannya.” (HR. Abu Daud)
Islam menegaskan bahwa pemberian terbaik dari orang tua kepada anaknya adalah pendidikan yang baik. Rasulullah bersabda:
مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدَهُ أَفْضَلَ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ
Artinya: “Tidak ada pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.” (HR. Al-Hakim).
Tulisan ini dikutip dari artikel karya Ustadz Fatihunnada sebagaimana dimuat di NU Online.
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Pengembangan Karakter Melalui Model Manajemen Manis
Terkini
Lihat Semua