• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Hikmah

Bulan Ramadhan dan 3 Peristiwa Penting dalam Sejarah Nabi

Bulan Ramadhan dan 3 Peristiwa Penting dalam Sejarah Nabi
Bulan Ramadhan dan 3 Peristiwa Penting dalam Sejarah Nabi (Ilustrasi: AM)
Bulan Ramadhan dan 3 Peristiwa Penting dalam Sejarah Nabi (Ilustrasi: AM)


Bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan keistimewaan yang besar di antara bulan-bulan yang lain. Semua amal soleh yang dilakukan pada bulan ini akan mendapat balasan lebih banyak dan lebih baik. Oleh karena itu kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal kebajikan dan meninggalkan kemaksiatan. 


Ramadhan adalah bulan penuh berkah, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan pun dibelenggu. Pada bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.


Kesempatan dapat menjumpai bulan Ramadhan adalah merupakan anugerah yang agung. Seorang yang mengaku umat Nabi Muhammad SAW sudah sepantasnya berbangga dan semangat meningkatkan ketakwaan di bulan Ramadhan, sebagimana yang diteladankan karena semua ibadah di bulan suci ini kecuali puasa akan dilipatgandakan balasannya mulai dari 10 kali sampai 700 kali.


Sebagaimana diketahui keistimewaan bulan ini, terdapat beberapa peristiwa penting yang terjadi pada zaman Rasulullah Saw di bulan yang suci ini peristiwa-peristiwa tersebut salah satunya di turunkannya kitab penyempurna pedoman umat manusia.


Inilah tiga peristiwa besar yang terjadi di bulan Ramadhan yang terjadi di zaman Rasulullah ﷺ:


Bulan diturunkannya Al-Qur’an 
Saat Nabi mencapai usia 40 tahun, Allah mengutusnya untuk alam semesta, mengeluarkan mereka dari sesatnya kebodohan menuju terangnya pengetahuan. Tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan 13 tahun sebelum Hijriyah Nabi menerima wahyu pertama. Pakar astronomi, Syekh Mahmud Basya menuturkan, waktu itu bertepatan dengan awal Februari tahun 610 Masehi. 


Mendekati masa-masa turunnya wahyu pertama, Nabi sangat sering berkhalwat di gua Hira, menjauh dari manusia dan beribadah khusyu’ di sana selama beberapa hari. Terkadang 10 hari, terkadang lebih sampai satu bulan. Ritual ibadah Nabi di gua Hira mengikuti tata cara yang dipakai kakeknya, Nabi Ibrahim As. 


Di tengah-tengah peribadatannya di gua Hira, Nabi didatangi sosok yang tak pernah dikenalnya. “Bergembiralah wahai Muhammad, aku Jibril. Dan engkau adalah utusan Allah untuk umat ini,” tutur sosok malaikat itu. Kemudian Jibril menyuruh Nabi membaca, Nabi menjawab tidak bisa. Perintah itu sampai diulang tiga kali oleh Jibril, jawaban Nabi sama “Mâ anâ bi qarî’in, aku tidak bisa membaca.” Kemudian Jibril membacakan wahyu pertama, Surat al-Alaq ayat 1 sampai 5.

 

Perang Badar 
Perang Badar atau biasa disebut Ghazwah Badr al-Kubra adalah perang yang menjadi pembeda, menandai awal kejayaan kaum Muslimin. Dengannya Allah memuliakan Islam, meninggikan menaranya, dan mengikis berhala-berhala. 


Dalam peperangan ini, Nabi membawa 313 pasukan Muslim, menghadapi 950 pasukan non-Muslim. Perbedaan jumlah pasukan yang mencolok tersebut tidak lantas mengecilkan nyali tentara Muslim. Dengan tekad yang kuat membela Nabi, kaum Muslimin berhasil memporak-porandakan pasukan kafir. Allah menguatkan mereka dengan malaikat-malaikat. Kaum kafir Quraisy lari sejadi-jadinya, kaum Muslim mengejar mereka, membunuh, dan menawan. 


Dari pasukan Muslim, gugur 14 orang syahid. Dari pasukan kafir, yang terbunuh dan tertawan masing-masing 70 orang. Di antara yang terbunuh adalah Abu Jahal. 


Selepas perang, Nabi memerintahkan untuk mengebumikan Muslim yang gugur, demikian pula memakamkan kafir yang terbunuh. Beliau kembali ke Madinah disambut senandung nan indah oleh pemuda-pemuda Madinah: 


“Telah datang sang purnama kepada kami, dari bukit Tsaniyyah al-Wada’. Wajib bagi kita bersyukur, selagi orang berdoa senantiasa memanjatkan do’a. Duhai Rasul kami, engkau datang dengan membawa ketaatan”. 


Peristiwa perang badar terjadi pada hari Jumat 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah bertepatan dengan 13 Maret 624 Masehi.


Pembebasan Kota Makah 
Tanggal 20 Ramadhan tahun 8 Hijriyah merupakan waktu yang bersejarah dalam Islam. Di tanggal tersebut, Rasulullah dan para sahabtanya berhasil menaklukan kota Mekah dalam sebuah peperangan yang disebut dengan perang Fathu Mekah (penaklukan Mekah). 


Peperangan tersebut dipicu oleh perlakuan orang Quraisy yang merusak satu perjanjian dari beberapa perjanjian Hudaibiyyah. Orang Quraisy bersekongkol dengan kabilah lainnya untuk memerangi orang-orang yang berdamai dengan Rasul. Dalam pertempuran itu, Nabi mengerahkan 10.000 pasukan Muslim. Rasul mengutus sahabat Khalid bin Walid sebagai panglima perang dan memerintahkannya agar tidak memulai menyerang sebelum diserang. Bersama mereka, Nabi berperang dalam keadaan berpuasa, kemudian berbuka di tengah jalan karena mengalami keberatan (masyaqqah).


Editor: Abdul Manap
Sumber: NU Online
 


Hikmah Terbaru