Langsung Tancap Gas, PRNU Sukaseneng Garut Lantik 60 Pengurus Banom Bersamaan
Garut, NU Online Jabar
Bertempat di Aula Desa Sukasenang, Boyongbong, Garut pada Ahad (17/3/2024), Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Sukasenang melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan, dua diantaranya adalah Pelantikan Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama dan Ngaji Keorganisasian.
Badan Otonom yang dilantik dan dikukuhkan adalah Pimpinan Ranting Muslimat NU Sukasenang, Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor Sukasenang dan Pimpinan Ranting Fatayat NU Sukasenang.
Sebanyak 60 kader Calon Pengurus Pimpinan Ranting Sukasenang dari tiga Banom hadir mengikuti prosesi pelantikan dan pengukuhan. Pembacaan SK secara bergantian disampaikan oleh Rais dan Ketua MWCNU Bayongbong. Sementara pelantikan dan pengukuhan dipandu oleh Ketua dan Wakil Ketua PCNU Garut.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua PBNU Bidang OKK KH. Muhammad Faesal, Ketua PCNU Garut KH Atjeng Abdul Wahid, Wakil Ketua PCNU Garut KH Ceng Irfan Noval, Kemenag Garut H Miftah Zaelani, Rais Syuriyah MWCNU Bayongbong KH Muhammad Syufina, Ketua MWCNU Bayongbong KH Asep Ahmad Saepudin, dan beberapa Perwakilan Pengurus Nahdlatul Ulama dan Banom dari tingkat Cabang sampai ranting.
Usai prosesi pelatinkan, Ketua PCNU Garut KH Atjeng Abdul Wahid menyampaikan tentang pentingnya kesungguhan dan ketulusan dalam berkhdimah di jam’iyyah NU. “Kita semua terutama pengurus yang baru saja dilantik semoga senantiasa mendapatkan keberkahan Alloh Swt,” ujarnya.
Prosesi pelantikan kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin Rais SYuriyah MWCNU Bayongbong KH Muhammad Syufina.
Acara kemudian berlanjut dengan kegiatan diskusi yang bertajuk ‘Ngaji Keorganisasian’ dipandu oleh Heri Kuswara dengan narasumber Ketua PBNU Bidang OKK yaitu kiai Faesal.
Dalam pemaparannya tentang Keorganisasian Jam’iyah Nahdlatul Ulama, kiai Faesal menyampaikan tentang empat pilar Nahdlatul Ulama yakni amaliah, fiqrah, harakah dan ghirah, dan secara singkat menjelaskan terkait tata urutan peraturan di lingkungan NU mulai dari Qanun Asasi, AD/ART, Perkum dan Peraturan PBNU yang menjadi bekal bagi pengurus dalam menjalankan organisasi.
Kegiatan diskusi ditutup dengan doa oleh Aam Abdurrahman dan buka bersama jajaran pengurus NU dan para tamu undangan yang hadir.