Garut HARI SANTRI NASIONAL 2024

KH Yayan Bunyamin Sebut Doktrin Cinta Tanah Air Jadi Alasan Santri Pertahankan Kemerdekaan

Jumat, 25 Oktober 2024 | 09:47 WIB

KH Yayan Bunyamin Sebut Doktrin Cinta Tanah Air Jadi Alasan Santri Pertahankan Kemerdekaan

Direktur Aswaja Center Kabupaten Tasikmalaya KH Yayan Bunyamin. (Foto: NU Online Jabar/Rudi Sirojudin Abas).

Garut, NU Online Jabar
Direktur Aswaja Center Kabupaten Tasikmalaya KH Yayan Bunyamin mengisi tausiah pada puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 yang diinisiasi Majelis Wakil Cabang (MWCNU) Kecamatan Leles Garut di Halaman Masjid Besar Kecamatan, Rabu (23/10/2024). 


Dalam kesempatan tersebut, kiai yang akrab disapa Kang Yayan itu mengungkapkan bahwa mencintai tanah air menjadi dasar para santri dan ulama dalam mempertahankan kemerdekaan. "Bahwa kunci utama para santri rela berkorban demi mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia adalah karena adanya doktrin hubbul wathan minal iman yaitu mencintai tanah air merupakan bagian dari keimanan," ucapnya. 


Kang Yayan menilai bahwa alasan dikeluarkan Resolusi Jihad oleh pendiri NU KH Hasyim Asy'ari yaitu dalam rangka untuk membakar semangat jihad para santri. 


"Pada saat itu, para kiai yang berjiwa nasionalis, meskipun kadang dianggap sebagai kaum tradisional dan sarungan, namun memiliki pemikiran yang begitu hebat yakni dengan mengeluarkan argumen bahwa membela tanah air dari penjajah adalah sebagai sebuah kewajiban yang bersifat fardhu. Dan bagi mereka yang gugur dalam menjalankan kewajiban itu dihukumi sebagai seseorang yang mati syahid. Dengan doktrin itu maka para kiai mampu menggerakkan masyarakat untuk mati-matian membela tahan airnya. Oleh karenanya, tidak ada dorongan yang lebih besar bagi umat Islam pada waktu itu yakni dengan mati syahid di jalan Allah SWT," jelasnya. 


Menurut Kang Yayan bahwa alasan para kiai berani memfatwakan hubbul wathan minal iman adalah karena besarnya keinginan untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa  Indonesia. Ia menilai bahwa tanah air yang dipijak merupakan sebagai sarana untuk mengabdikan diri kepada Allah. "Karena dengan adanya keamanan negara, maka kita akan bebas mengadakan berbagai kegiatan keagamaan dan yang lainnya," tuturnya. 


Maka atas dasar peristiwa itulah, kata Kang Yayan kemudian pemerintah memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya dengan menjadikan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. 


"Apresiasi tersebut diberikan karena para santri dan para ulama memiliki tekad kuat dan jelas dalam hal nasionalisme," imbuhnya. 


Lebih lanjut Kang Yayan menyampaikan bahwa cinta tanah air merupakan sebagai warisan dari para Nabi dan Rasul. Ia mengutip QS al-Baqarah ayat 126:


وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا بَلَدًا اٰمِنًا وَّارْزُقْ اَهْلَهٗ مِنَ الثَّمَرٰتِ  


Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya,..." (QS al-Baqarah [2]: 126).


Terkait doa di atas, Kang Yayan menjelaskan bahwa Muhammad Thohir Ibnu Asyur dalam tafsirnya tahrir wattanwir menjelaskan bahwa doa yang masyhur dari Nabi Ibrahim ini sejatinya merupakan doa  yang keluar dari semua para Nabi untuk tanah airnya. "Oleh karena itu maka tidak ada satu pun Nabi yang tidak mencintai tanah airnya,"jelasnya.


"Jadi cinta tanah air itu bukan hanya isapan jempol semata, bukan doktrin tanpa dalil, melainkan toriqul mursalin, jalannya para rasul mencintai tanah air," tandas Kang Yayan.