• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 30 April 2024

Garut

Ceng Hilman: Agar Mudah Mendapat Lailatul Qadar, Jaga Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan

Ceng Hilman: Agar Mudah Mendapat Lailatul Qadar, Jaga Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan
Ketua LP Ma'arif NU Kabupaten Garut KH Hilman Umar Bashori. (Foto: NU Online Jabar/Rudi Sirojudin A).
Ketua LP Ma'arif NU Kabupaten Garut KH Hilman Umar Bashori. (Foto: NU Online Jabar/Rudi Sirojudin A).

Garut, NU Online Jabar
Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Kabupaten Garut KH Hilman Umar Bashori kembali mengingatkan agar umat Islam jangan berhenti untuk terus memanfaatkan kemuliaan dan keistimewaan bulan Ramadhan. Menurutnya, kemuliaan bulan Ramadhan yang tidak boleh untuk dikesampingkan adalah terkait dengan adanya malam Lailatul Qadar.


Kiai yang akrab disapa Ceng Hilman itu menyebutkan Lailatul Qadar sebagai malam kemuliaan yang lebih baik dari pada seribu bulan biasanya terjadi di sepuluh hari terkahir di bulan Ramadhan. 


"Tanggal 21 Ramadhan ke atas biasa disebut dengan Asyrul Awakhir. Ada satu keistimewaan di Asyrul Awakhir yang digambarkan baginda Rasul yakni adanya satu malam yang sangat luar biasa yaitu malam Lailatul Qadar," ucap Ceng Hilman saat menyampaikan tausiah bertajuk Kalam Ramadhan Episode 21 sebagaimana dikutip Chanel Youtube Vortable, Selasa (2/4/2024). 


Ia mengutip firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat al-Qadar ayat 1 sd 5:


اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ  وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ  لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ  تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ  سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ 


Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar." (QS al-Qadar [97]: 1-5). 


"Inilah kiranya yang menjadi pembeda antara bulan Ramadhan dengan bulan-bulan lainnya.  Selain berlipat gandanya nilai amal kebajikan, di bulan Ramadhan ada satu malam yang tidak ada di bulan lain yakni Lailatul Qadar," tutur Ceng hilman. 


Terkait dengan cara mudah untuk meraih malam Lailatul Qadar, kiai yang menjabat sebagai ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis Syariah (STIEBS) NU Garut itu mengingatkan agar umat Islam cermat dalam menjaga waktu terjadinya Lailatul Qadar,  mengingat menurutnya di Indonesia ada perbedaan pelaksanaan awal berpuasa. Ia menyarankan agar umat Islam tidak melewatkan satu malam pun untuk tidak beribadah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. 


"Bagi yang berpuasa lebih awal, otomatis malam ganjilnya akan menjadi malam yang genap bagi yang melaksanakan puasa setelahnya. Begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu untuk mengantisipasinya yaitu dengan tidak melewatkan setiap malamnya," imbuh Ceng Hilman. 


Dalam kesempatan yang sama, kia yang juga sebagai pengasuh di Ponpes Fauzan Sukaresmi Garut itu menyarankan agar umat Islam, khususnya umat Islam di Indonesia pintar membagi waktu agar kemuliaan Lailatul Qodar tidak terlewatkan. Mengapa, karena menurutnya, di sepuluh hari terakhir biasanya masyarakat muslim Indonesia biasanya disibukan dengan kegiatan belanja dan yang lainnya. 


"Bukan tidak boleh untuk berburu belanja diskon Ramadhan, tetapi malamnya kita isi dengan ibadah i'tikaf Lailatul Qadar. Persiapkan diri dengan bangun malam, shalat malam, membaca Al-Qur'an, berdoa, berdzikir, beristighfar, dan ibadah yang lainnya," imbuh Ceng Hilman. 


Kia yang juga sebagai instruktur kaderisasi NU wilayah Jawa Barat itu menekankan agar supaya kita dapat mudah meraih malam Lailatul Qadar yakni dengan menjaga setiap malamnya. 


"Cara yang paling efektif bukan kita memilih malam yang ganjilnya saja, tetapi isilah setiap malamnya dengan nilai-nilai kebaikan, dengan ibadah yang telah dianjurkan. Jika hal itu tidak terlewatkan, pasti kita akan menemukan malam Lailatul Qadar. Dan juga yang paling penting adalah disertai niat demi meraih rida Allah SWT," tandasnya. 


Garut Terbaru