• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Garut

Capai 8 Ribu Kader dalam Kurun Waktu 6 Tahun, GP Ansor Garut dapat Apresiasi PBNU

Capai 8 Ribu Kader dalam Kurun Waktu 6 Tahun, GP Ansor Garut dapat Apresiasi PBNU
Capai 8 Ribu Kader dalam Kurun Waktu 6 Tahun, GP Ansor Garut dapat Apresiasi PBNU
Capai 8 Ribu Kader dalam Kurun Waktu 6 Tahun, GP Ansor Garut dapat Apresiasi PBNU

Garut, NU Online Jabar
Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Garut berhasil mencetak 8000 kader dalam rentang waktu 6 tahun dari 2017-2023. Capaian tersebut merupakan realisasi dari misi dan program GP Ansor Garut yakni mampu membentuk kader militan yang berjenjang serta mampu melaksanakan kaderisasi pelatihan, baik pelatihan berupa Latihan Kader Dasar (LKD), Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL), serta Kursus Banser Lanjutan (Susbalan). 


Capaian besar itu sontak mendapat apresiasi dari salah seorang Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdul Ghofur Maimoun. Ia menyampaikan rasa bahagianya seraya memuji syukur kehadirat Allah SWT atas terbentuknya ribuan kader banser di Kabupaten Garut.


"Alhamdulilah, senang sekali mendapat kabar Banser di Kabupaten Garut mencapai 8000 kader. Ini sangat luar biasa. Atas nama PBNU, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, terutama kepada ketua PC GP Ansor Garut Den Badar," ucapnya melalui Vidioconferens yang dibagikan ke WhatsApp Group Keluarga Besar NU Garut, Selasa (14/11/2023). 


Kiai pengasuh Ponpes Al Anwar 3 Rembang Jawa Tengah itu berharap ribuan kader Banser yang sudah terbentuk mampu membawa kemaslahatan bagi masyarakat umum.


"Keberadaan Banser semoga menjadi penyejuk bagi masyarakat luas, terus mengayomi, tetap bekerja sama memelihara keutuhan negara Indonesia. Kenapa demikian? Karena salahsatu pilar terpenting dari negara ini adalah NU, yang di dalamnya ada Banser, maka Banser mempunyai kewajiban untuk menyemainya. Kemaslahatan yang utama juga yaitu tetap berperan baik bagi kehidupan masyarakat di Kabupaten Garut," tandai kiai yang merupakan putera dari KH Maimun Zubair itu. 


Sementara itu, Ketua GP Ansor Kabupaten Garut R H Abdullah Badar mengatakan bahwa kaderisasi yang telah dilaksanakan merupakan upaya dalam mewujudkan visi Ansor Garut yaitu memperbanyak kader. "Ketersedian kader Ansor Garut kader terbaik nantinya  akan mengisi pengurus NU di setiap level tingkatan, termasuk tingkat anak ranting sekalipun," ucapnya saat dihubungi NU Online Jabar, Selasa (14/11/2023). 


Pria yang akrab disapa Den Badar menyampaikan bahwa capaian terbentuknya ribuan kader yakni terinspirasi dari ayahandanya KH R Ali Muhyiddien yang saat ini menjadi Mustayar PCNU Garut yang kebetulan pernah menjadi Ketua PAC Ansor Balubur Limbangan Garut pada tahun 1970-an yang mampu merekrut kader lebih dari 800 se-Kecamatan.


"Semangat saya untuk mencetak ribuan kader juga terinspirasi dari perkataan bapak saat saya  izin mencalonkan Ketua Ansor Periode pertama 2016-2022. Bapak mengizinkan, namun dengan syarat mampu mengkader sebanyak-banyaknya di Garut.  Kata bapak, Jor nyalonkeun, asal ngader sing loba kader ansor banser, mun teu mampu mending mundur bisi ngaruksak sejarah jadi ketua euweuh kamampu ngader sahingga kadituna bakal ngerakeun ngaran keluarga," tuturnya.


Den Badar lebih lanjut menjelaskan tips cara agar mampu merekrut kader Banser Ansor dengan baik.


Pertama, mampu menyamakan visi misi seluruh pengurus baik cabang maupun anak cabang bahwa kaderisasi itu penting.


Kedua, mampu memberikan pemaham kepada seluruh pengurus untuk terus berkorban memberikan yang terbaik bagi orgasisasi melalui fasilitasi kaderisasi.


Ketiga, mampu menziarahi makam penyebar Islam pertama di setiap Kecamatan dan mendatangi tokoh khususnya tokoh pesantren untuk meminta doa restu dan memohon bantuan fasilitasi kaderisasi.


Keempat, menjadi ketua harus siap berkorban sebagai bentuk khidmah bagi organisasi. 


"Alhamdulilah setiap diadakan kaderisasi yakni 42 PKD 46 Diklatsar, 1 PKL 1 Susbalan dan 1 Dirosah bisa dilaksanakan secara gratis. Kalau hanya menjadi ketua tidak mampu berkorban atau bahkan hanya mencari manfaat dari organisasi lebih baik mundur karena hanya akan merusak organisasi. Menjadi ketua harus memiliki visi dan misi yang jelas, berkhidmah memberikan yang terbaik bagi organisasi dengan niat liilahi kalimatillah lillahi taala, " tandas Den Badar. 


Pewarta: Rudi Sirojudin Abas


Garut Terbaru