• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Kota Bandung

20 Pesan Cinta Mbah Moen agar Senantiasa Hidup dalam Kebahagiaan

20 Pesan Cinta Mbah Moen agar Senantiasa Hidup dalam Kebahagiaan
20 Pesan Cinta Mbah Moen agar Senantiasa Hidup dalam Kebahagiaan. (Foto: NU Online Jabar)
20 Pesan Cinta Mbah Moen agar Senantiasa Hidup dalam Kebahagiaan. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) merupakan seorang ulama kharismatik asal Rembang, Jawa Tengah. Sosoknya sangat dihormati di berbagai kalangan karena kealiman dan keluasan ilmunya. 


Tak heran, semasa hidupnya ia banyak melahirkan kiai-kiai hebat seperti Kiai Sahal Mahfudz, Kiai Bisri Samsuri dan KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) yang mana sosoknya kini menjadi idola bagi umat Muslim khususnya di Indonesia. 


Kini sosok panutan itu telah meninggalkan kita semua pada 6 Agustus 2019. Kisah hidupnya telah menjadi inspiratif bagi banyak orang, termasuk nasihat-nasihat dan pesan cintanya yang kerap ia sampaikan kepada santrinya. 


Pesan cinta Mbah Moen ini bisa menjadi motivasi dan pesan hidup sekaligus menjadi obat rindu bagi yang merindukan sosoknya. Mengutip buku Pesan Cinta Mbah Moen, berikut adalah pesan cinta Mbah Moen agar senantiasa hidup dalam kebahagiaan. 

 

1.    Jangan bicara kebahagiaanmu di hadapan orang yang sedang sedih, jangan bicara kesehatanmu di hadapan orang sakit, jangan bicara kekuatanmu di hadapan orang lemah, jangan bicara tentang hartamu di hadapan orang miskin dan jangan bicara kebebasanmu di hadapan orang yang terpenjara.

 

2.    Orang kalau baik akan menjadi pilihan Allah. Di kala meninggal, amal-amal yang diberikan banyak, yaitu amal-amal yang kadang tidak diketahui.

 

3.    Wong seng apik iku seng ora berubah waktu seneng utawa susah. (Orang yang baik itu tidak berubah, baik di kala senang maupun susah). 

 

4.    Pencegahan diri atas perbuatan jelek dalam diri orang yang memahami serta pemalu lebih sempurna daripada pencegahan diri atas perbuatan jelek dari orang yang tak ada pemahaman serta tidak ada rasa malu. 

 

5.    Manusia itu dinilai baik setelah meninggal dunia.

 

6.    Orang di dunia itu ada kalanya senang dan ada kalanya susah. Semua itu supaya bisa mendekatkan kiri kepada Allah. 

 

7.    Kalau mau bicara jangan di saat marah.

 

8.    Hidup itu bisa dikatakan tenteram apabila ketika punya uang tidak merasa gembira dan ketika tidak punya uang tidak merasa susah.

 

9.    Dengan kelapangan dada seseorang akan lebih memahami dirinya sendiri, meneliti kekurangan diri ketimbang menguliti perbedaan dan kesalahan orang lain. 

 

10.    Kita sekalian meskipun orang biasa, bukan keturunan kiai, bukan keturunan ulama, bisa mempunyai anak-anak yang saleh. Jangan berkecil hati, berdoalah dan mendekatlah kepada para kiai, para ulama. Allah Maha Mendengar, akan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya tentu dengan tetap ada usaha.

 

11.    Bagaimana mungkin orang tua bisa punya anak saleh dan mendoakan kedua orang tuanya, kalau dirinya saja ingkar dan tidak pernah mendatangi para kiai, ulama dan orang saleh. Bahkan ada rasa dengki, iri, dan hasut kepada para ulama. 

 

12.    Setelah Subuh jangan tidur lagi karena bisa menyebabkan kefakiran. 

 

13.    Berlalunya waktu harus benar-benar terisi untuk kemanfaatan manusia. Kalau itu tidak diperhatikan, waktu akan tersia-siakan. Kalau manusia lengah dalam memanfaatkan waktunya, maka tak terasa kita akan sampai pada saat ketika terompet kiamat dibunyikan oleh Israfil.

 

14.    Manusia paling mulia di sisi Tuhan adalah yang paling bertawa. Karena itu, hendaklah orang yang paling bertakwa di antara kita adalah orang yang paling ita muliakan dan kita cintai, sebagaimana Allah memuliakan dan mencintai mereka.

 

15.    Tidak perlu pintar berbicara bahasa Arab, yang penting itu bisa membaca tulisan Arab dan memahaminya. Syekh Ihsan Jampes itu orangnya alim, bisa mengarang kitab Shirojut Thalibin, alimnya luar biasa, tetapi berbicara bahasa Arab tidak terlalu lancar.

 

16.    Dunia itu untuk bermain. Karena itu, ambillah permainan di keseharianmu. Jadi kalau kamu ingin hidup enak di dunia, jadikan dunia itu sebagai permainan. 

 

17.    Menikahlah dalam keadaan susah agar istri dan anakmu merasakan pahitnya kehidupan dan akan lebih bermakna.

 

18.    Sebaik-baiknya perhiasan adalah istri yang salihah, sebaik-baiknya harta adalah anak yang saleh dan salihah pula. Inilah kenikmatan akhirat yang kelak akan dialami keluarga mukmin.

 

19.    Termasuk dalam hal memuliakan orang saleh adalah dengan menghormati istri dan keturunan yang salah tersebut.

 

20.    Senakal-nakalnya santri jangan sampai tidak menghidupkan dua malam hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), minimal melaksanakan shalat sunnah dua rakaat setelah isya dan satu rakaat iwit, agar hati tidak mati pada saat hati banyak yang mati.


Itulah tadi pesan cinta Mbah Moen agar senantiasa hidup dalam kebahagiaan yang bisa menjadi motivasi sekaligus pesan hidup yang bisa kita pelajari.


Pewarta: Agung Gumelar


Kota Bandung Terbaru