• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 19 Maret 2024

Garut

Berkah Mulud Karasa ku Sarerea

Berkah Mulud Karasa ku Sarerea
Peringatan Maulid Nabi jamaah Karasa di Hotel Harmoni Cipanas Garut, Senin (10/10/2022).
Peringatan Maulid Nabi jamaah Karasa di Hotel Harmoni Cipanas Garut, Senin (10/10/2022).

Garut, NU Online Jabar

Ekspresi kecintaan kepada Rosululloh Muhammad SAW dan syukur menjadi ummatnya mengambil bentuk bermacam-macam. Di antaranya yang dilakukan oleh Jamaah Karasa (Kajian Rutin Malam Salasa) pimpinan Ajengan A Maki Muhyiddin al Halim, Garut.

 

Syukuran Maulid Nabi Muhammad Saw dihadiri oleh lebih dari 500 jamaah Karasa yang terdiri dari berbagai macam profesi seperti TNI, Polisi, Pengusaha, pedagang, perani sampai ibu rumah tangga. Kegiatan itu berlangsung di Hotel Harmoni Cipanas Garut, Senin (10/10/2022).

 

Di samping pembacaan barzanji, doa serta kajian yang membuat Mauludan Karasa berbeda adalah pembagian emas 0,1 gram kepada jamaah.

 

"Tahun-tahun sebelumnya yang dibagikan adalah uang 50.000," terang Ajengan Maki.

 

"Kali ini uang diganti emas 0,1 gram agar lebih awet nilai kenangannya juga harganya makin tinggi," sambungnya.

 

Ajengan Maki menekankan agar jangan dilihat besar kecilnya emas tetapi lihat dari nilai barokah dan kenangannya.

 

"Tentu saja tidak ada apa-apanya oleh-oleh mauludan ini dengan nikmat menjadi ummat Kanjeng Rasulullah Muhammad," tegas Ajengan Maki.

 

Begitu besar nikmat menjadi ummat Muhammad SAW, lanjut Ajengan Maki, sehingga menggelar muludan di ballroom hotel hingga menyembelih enam sapi tidak ada apa-apanya.

 

"Apa yang bisa kita keluarkan untuk mensyukuri kelahiran Nabi Muhammad akan kita keluarkan," tuturnya.

 

"Alhamdulillah jamaaah ikhlas udunan dengan apa yang bisa mereka sumbangkan, dari dekorasi sampai sapi semua dari jamaah. Berkah Mulud Karasa ku Sararea," sambungnya.

 

Karasa (Kajian Rutin Malam Salasa) ini dimulai oleh Ajengan R Ali Muhyiddin sekitar tahun 2015. Pada awalnya, rutinan malam selasa ini hanya pengajian biasa yang diisi dengan pembacaan dzikir, shalawat, dan pembacaan surat-surat pendek Al-Quran. 

 

Lambat laun, para jamaah kemudian meminta pengajian mulai diisi dengan kajian-kajian kitab kuning yang membahas soal fikih dan tasawuf. Selain pengajian rutin setiap malam Selasa, mereka juga sesekali melakukan ziarah ke makam para wali. Dan kini mulai fokus pada pengembangan ekonomi jamaah. 

 

Dan seiring berjalannya waktu pula, jamaah Karasa kian bertambah. Hingga kini jamaahnya tercatat sudah mencapai lebih dari lima ratus yang terdiri dari kalangan orang-orang dari luar pondok pesantren.

 

Pewarta: Agung Gumelar


Garut Terbaru