Resep Ibnu Hajar Al-Haitami untuk Perkuat Jamaah dan Jam’iyah NU
Senin, 19 Oktober 2020 | 10:00 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Ketua Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor Kabupaten Bandung Ajengan Khoeru Faruq mengatakan untuk memelihara kekuatan jamaah dan jam’iyah, pengurus NU di berbagai tingkatan bisa berkaca kepada ungkapan Ibnu Hajar Al-Haitami.
“Ada dua Ibnu Hajar yang dikenal dalam khazanah pesantren. Pertama Ibnu Hajar Al-Asqalani dan Ibnu Hajar Al-Haitami,” katanya saat mewakili MWCNU Pacet pada Temu Alumni dan Silaturahim IPPNU Se-Kabupaten Bandung dengan tajuk Memperkuat Persaudaran dan Solidaritas Pelajar NU Lintas Generasi di Kantor MWCNU Kecamatan Pacet, Sabtu (17/10).
Ustadz muda yang akrab disapa Kang Heru ini menjelaskan makna perkataan Ibnu Hajar Al-Haitami tersebut yang artinya, tak akan ada kekuatan tanpa ada kebersamaan. Tak akan ada kebersamaan tanpa ada persaudaraan. Tak ada persaudaraan tanpa ada pertemuan.
Ajengan yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Syifaus Salam Maruyung ini menekankan secara khusus tentang perlunya kebersamaan.
“Kebersamaan itu harus terus dilakukan dan bisa dirawat dengan 3K,” kata ajengan yang pernah nyantri di Pesantren Cijantung (Ciamis), Bantargedang (Tasikmalaya), Cikalama (Sumedang), An-Nidzom dan Darul Hikam (Sukabumi) ini.
K yang pertama, menurutnya, adalah komunikasi. Menurut dia, antara pengurus di struktur (jam’iyah) harus terus-menerus melakukan komunikasi dengan jama’ah.
“Lepas komunikasi maka akan terjadi mufaraqah (perpisahan, red.). Si A dan si B menjalin asmara, tapi kalau tidak ada komunikasi, maka akan mufaraqah. Begitu juga dengan jamaah dan jam'iyah. Maka harus dibangun dengan komunikasi,” tegasnya.
K yang kedua, lanjutnya, adalah koordinasi, sementara K yang ketiga adalah konfirmasi. Karena Ajengan Khoeru Faruq tidak menjelaskan secara khusus terkait K yang satu ini, NU Online Jabar menelusurinya pada KBBI daring. Artinya, adalah mengatur suatu organisasi atau kegiatan sehingga peraturan dan tindakan yang akan dilaksanakan tidak saling bertentangan atau simpang siur.
Begitu pula dengan K yang terakhir atau konfirmasi, Kang Heru tidak menjelaskan secara detil. Lagi-lagi NU Online Jabar menelusurinya melalui KBBI daring, yakni penegasan; pengesahan.
Sepertinya, terkait dua K yang terakhir ini relevan dengan apa yang dikatakan PCNU Kabupaten Bandung KH Asep Jamaluddin yang hadir pada kesempatan tersebut. Menurutnya, di dalam tubuh organisasi NU di tiap tingkatan harus ditumbuhkan sikap loyalitas.
Pewarta: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Presiden Prabowo Dijadwalkan Lepas Keberangkatan Kloter Pertama Haji pada 2 Mei 2025
2
Jelang Konfercab PCNU Kabupaten Bogor, KH Abdullah Nawawi Mdz Ingatkan Pentingnya Menjaga Adab dan Ukhuwah
3
Asrama Haji Indramayu Siap Sambut Pemberangkatan Kloter Pertama Jamaah Haji 2025
4
Innalillahi, Rais Syuriah PCNU Bandung Barat KH Maulana ZA Meninggal Dunia di Usia 77 Tahun
5
Halal Bihalal dan Ngaji Ke-NU-an, Cara IRMA Se-Kelurahan Curug Teguhkan Komitmen Kebangsaan dan Keumatan
6
Gelar Rapat di Joglo Abah Resto Jadi Cara MWCNU Karangpawitan Hangatkan Suasana Sesama Pengurus
Terkini
Lihat Semua