Ratusan Pelajar Ikuti Silaturahmi Kebangsaan PAC IPNU Karangampel
Indramayu, NU Online Jabar
Menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-75, pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kecamatan Karangampel, Indramayu menggelar silaturrahim kebangsaan di Masjid Jami' Al-Ikhlas Desa Dukuh Jeruk, , Selasa (11/8).
Kegiatan tersebut menghadirkan pemateri tunggal Gus Khalil Muhammad yang merupakan Ketua DKM Masjid Jami' Desa Dukuh Jeruk dan dihadiri seluruh pengurus dan anggota IPNU, IPPNU, ratusan generasi muda utusan dari berbagai desa se-Kecamatan Karangampel, perwakilan Irmas dari seluruh masjid dan OKP tingkat kecamatan.
Ketua PAC IPNU Karangampel, Budi Ruzati dalam sambutannya menjelaskan, bahwa Indonesia sedang berduka, bukan hanya bencana alam, melainkan bencana amal buruk yang menggerogoti sendi-sendi nilai kebangsaan dalam kehidupan, pasti adanya perbedaan dan setiap perbedaan tidak mesti disamaratakan.
“Silaturahim kebangsaan kiranya perlu kita rajut kembali, sekarang banyak ancaman yang mengikis kebangsaan bahkan mengikis kebinekaan. Tujuan utama acara ini adalah para pelajar dan tokoh pemuda yang menjadi sentralnya untuk didoktrin agar pemahaman tentang kebangsaan dan kebinekaan tidak hilang dari jati dirinya,” tegas Budi.
Budi menambahkan, pemuda adalah harapan bangsa. Jika pemuda hari ini tidak siap menghadapi segala tantangan dan ancaman perubahan zaman, maka masa depan bangsa akan dipertaruhkan.
“Alhamdulillah, ada 100 orang lebih pelajar dan pemuda yang hadir dalam silaturahmi kebangsaan di Kecamatan Karangampel, mereka siap dan komitmen untuk menjadi benteng NKRI di desanya masing-masing, inilah yang menjadi kebanggaan kami dan IPNU bertekad menjadi perekat antar pemuda sehingga apapun latar belakang dan organisasinya, semuanya bersatu padu untuk menjaga keutuhan NKRI dimulai dari desa masing-masing,” ujar Budi.
Sementara Gus Khalil Muhammad dalam pemaparannya menjelaskan, pemuda adalah tulang punggung kemajuan bangsa, kehadiran IPNU juga harus menjadi pelopor bagi pemuda dan pelajar di Karangampel untuk berkreasi dan mengembangkan potensinya sehingga keberadaan pelajar NU benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Menjadi warga NU sejati tak cukup hanya dirinya sendiri yang berwarna hijau, tetapi harus pula mampu menghijaukan lingkungannya, sebagaimana dianalogikan dengan sosok Nabi Khidir, itulah bentuk nyata pengamalan Ghirah (semangat) dan Harakah (gerakan) Nahdhiyah,” ungkap Gus Khalil Muhammad.
Pewarta: Iing Rohimin
Editor: Abdullah Alawi
