• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Daerah

Himpunan Alumni Santri Lirboyo Kecewa Atas Informasi GTTP Covid-19 Indramayu

Himpunan Alumni Santri Lirboyo Kecewa Atas Informasi GTTP Covid-19 Indramayu
Pengurus Himasal Saat Mendatangi Kantor Diskominfo Indramayu
Pengurus Himasal Saat Mendatangi Kantor Diskominfo Indramayu

Indramayu, NU Online Jabar
Pengurus Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) Kabupaten Indramayu merasa kecewa atas kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Indramayu, pasalnya tim telah gegabah mempublikasikan ke masyarakat bahwa seorang santri Lirboyo asal Indramayu positif covid-19.

Ketua Himasal Indramayu, KH Masruri kepada NU Online Jabar, Rabu (12/8) mengaku kaget atas munculnya publikasi dari tim Covid-19 Indramayu yang menyebutkan ada seorang Lirboyo yang positif, apalagi publikasi resmi pemerintah tersebut banyak dijadikàn rujukan oleh berbagai media.

“Kami ditelepon langsung oleh pengasuh Pesantren Lirboyo bahwa tidak ada nama santri itu di daftar nama santri, sehingga kami langsung mendatangi GTPP untuk tabayyun (klarifikasi) sekaligus memprotes apa yang sudah dipublikasikan,” Tegas KH Masruri.

Seperti diketahui GTPP Covid-19 Indramayu mengumumkan bahwa seorang  anggota TNI dan santri terkonfirmasi positif Covid-19. Kini, anggota TNI dan santri tersebut tengah menjalani perawatan di ruang isolasi RS Ciremai dan RS Arjawinangun Cirebon.

Website resmi Pemkab Indramayu merilis, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Indramayu kembali mengkonformasi penambahan 2 kasus baru, Selasa (11/08/2020). Juru Bicara GTPP Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, penambahan pasien tersebut yakni laki-laki berinisial Tn. YK (50 tahun) seorang anggota TNI warga Kecamatan Cikedung dan Nn. L (20 tahun) seorang pelajar/santri dari Kecamatan Kertasmaya.

Deden menjelaskan, pasien Tn. YK diduga terpapar saat menjalani tugas di Papua. Sepulangnya ke Kabupaten Indramayu pasien langsung menjalani tes usap di RS Ciremai Kota Cirebon pada tanggal 9 Agustus 2020. Hasilnya diketahui pada tanggal 10 Agustus 2020 dengan hasil positif virus corona.

Pasien berikutnya yang terkonfirmasi positif yakni Nn. L (20 tahun) dari Kecamatan Kertasmaya. Menurut mereka, yang bersangkutan adalah santri Pondok Pesantren Lirboyo yang telah dijemput keluarganya karena ada keluhan sakit. Pasien langsung masuk RS Arjawinangun pada tanggal 09 Agustus 2020 dengan keluhan demam hilang timbul, batuk, flu dan hidung tersumbat.

Deden menambahkan, pasien telah dilakukan pengambilan swab dan hasilnya keluar pada tanggal 10 Agustus 2020 dan dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

“Sekarang pasien sudah masuk ruang isolasi RS Arjawinangun Cirebon. Dan pada hari ini pula telah dilakukan trakcing kontak erat sebanyak 3 orang,” kata Deden.

Beberapa orang pengurus Himasal langsung mendatangi kantor Diskominfo Indramayu. Mereka ditemui Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Indramayu, Dedi Suprayogi.

“Tadi kami jelaskan semua bahwa santri tersebut bukan santri Lirboyo, maka kami menuntut agar pihak GTPP segera melakukan klarifikasi dan meralat pemberitaan tersebut, karena hal ini sangat merugikan Pesantren Lirboyo. Kami tidak ingin pesantren almamater kami terstigma buruk sebagai klaster penyebaran virus corona. Di samping itu kami memohon kepada tim untuk membuat surat secara resmi bahwa informasi itu tidak benar,” ujar KH Masruri.

Mendapat protes tersebut, Kabid Informasi dan Komunikasi Publik, Dedi Suprayogi memohon maaf atas kesalahan data yang telah dipublikasikan oleh pemerintah.

“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan kami ini, akan kami klarifikasi ke publik dan kami lakukan perbaikan, kami juga akan mengirimkan surat permohonan maaf secara resmi kepada pengurus Himasal,” kata Dedi.

Mendapat jawaban tersebut, Ketua Himasal KH Masruri mengaku lega dan menerima permohonan maaf dari pemerintah.

“Kami berharap pemerintah khususnya tim Covid-19 bekerja secara profesional dan jangan gegabah dalam menginformasikan data ke publik, karena itu menyangkut nama baik Pesantren Lirboyo,” pungkas KH Masruri.

Pewarta : Iing Rohimin
Editor: Abdullah Alawi

 


Editor:

Daerah Terbaru