• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 23 April 2024

Daerah

Rahasia Katib Syuriah PCNU Kabupaten Sukabumi Dapat Penghargaan "The Best Innovative Leader 2022" versi CISA 

Rahasia Katib Syuriah PCNU Kabupaten Sukabumi Dapat Penghargaan "The Best Innovative Leader 2022" versi CISA 
KH. E.S Mubarok, Pondok Pesantren Darussyifa Alfitroh (YASPIDA) Sukabumi. (Foto: Amus Mustaqim).
KH. E.S Mubarok, Pondok Pesantren Darussyifa Alfitroh (YASPIDA) Sukabumi. (Foto: Amus Mustaqim).

Sukabumi, NU Online Jabar
KH. E.S Mubarok menyampaikan, bahwa pentingnya kemandirian lembaga pesantren dengan keunikannya adalah bagian dari menjalankan amanah dari Allah dan umat. Hal tersebut ia sampaikan saat diwawancarai pada Sabtu (5/3) di Pondok Pesantren Darussyifa Alfitroh (YASPIDA) Sukabumi. 


Pria yang akrab disapa Kiai Ece menerangkan beberapa point penting mengenai lembaga unik yang dimaksud sehingga menjadi penilaian Centre For International Strategic Affairs (CISA) "The Best Innovative Leader 2022" diantaranya karena sukses membangun kemandirian.


"Kami menafsirkan bahwa lembaga yang unik pertama, yang bisa mandiri, artinya sama sekali tidak ketergantungan kepada orang lain. Rumusnya adalah apa adanya, membangun semuanya bersama-sama, baik santri maupun ustadz. Setelah Kemandirian ini terbangun, maka kita tambah satu rumusan lagi santri mengaji, santri mengabdi, dan santri berbakti," jelasnya. 


Beliau juga menerangkan sebagai implementasi kemandirian yang dimaksud adalah dengan menghadirkan beberapa bidang usaha yang dikelola oleh pesantren. 


"Kita juga ada beberapa unit usaha dibidang peternakan, pertanian, perikanan, dan itu semuanya santri yang mengerjakan." Terangnya 


"Selain itu, karena rasa memiliki kepada pondok pesantren dari setiap santri yang ada, kita membuat beberapa unit kerja, seperti; kebersihan, pengamanan, urusan dapur, itu juga semuanya santri yang mengerjakan." tambahnya. 


Kiai ece juga memaparkan, bahwa ia menggunakan lima prinsip dalam proses manajemen pengelolaan pondok pesantren. 


"Ada lima sistem yang kita jalankan dalam pengelolaan pondok pesantren ini; Proses perencanaan, proses peng-aplikasian, proses pengawasan, proses peng-evaluasian," paparnya 


"Selain itu, kita juga selalu melakukan proses penilaian, supaya memang tidak terkesan seperti dibiarkan. Dan saya sering melakukan study komparatif antara satu unit pelaksana dengan unit pelaksana yang lain. Sehingga ini akan menciptakan perubahan juga berbagai inovasi pada setiap unit pelaksana tersebut,"sambungnya. 


Beberapa penilaian lain terkait kiprah pribadinya kiai Ece dalam meraih penghargaan tersebur diantaranya karena aktif diberbagai organisasi keagamaan 


"Ada beberapa hal yang menjadi penilaian, antara lain penilaian personal dalam kancah nasional, aktivitas organisasi, penilaian kelembagaan, sistem kepemimpinan, kontribusi lembaga terhadap masyarakat,"pungkasnya. 


Dilansir dari detik peristiwa Direktur CISA London Paul Amstrong menyampaikan rilisnya dari Inggris atas dianugerahkannya penghargaan tersebut. 


"Beberapa alasan penting kami memberikan penghargaan yaitu Konsep Ketahanan Pangan Pondok Pesantren, Memadukan Sistem Pendidikan Pesantren dan Pendidikan Umum, perpaduan kedua sistem pendidikan yang memuat fikir dan amal (kecerdasan dan keterampilan) dan dzikir (kognitif, konatif/psikomotor) yang memadukan lulusan seimbang dalam aspek jasmani dan rohani, Penguatan Bahasa, leadership, ketahanan pangan pertanian dan socio-entepreneur serta kepimpinan yang tegas dan cerdas dari KH. E.S. Mubarok," paparnya


Untuk diketahui, KH. E.S Mubarok aktif dibeberapa organisasi diantaranya di PCNU Kabupaten Sukabumi senagai Katib Syuriah, Pengurus ICMI Pusat sebagai Dewan Pakar, Pembina Forum Pondok Pesantren, Pengurus Ikatan Alumni UIN Bandung, Forum Doktor dan sebagainya. 


Selain itu Kiai Ece  juga menceritakan riwayat singkat pendidikannya semasa kecil sekolah di SD Cipetir kemudian mondok dan bersekolah MTs di Syamsul 'Ulum setelahnya ke Al-Masturiah, Siqoyaturrahmah, Attafsiriyah, Miftahussa'adah, kuliah S1 di UIN Bandung, S2 dan S3 di Universitas Ibnu Khaldun (UIK) Bogor dan beberapa pondok lainnya yang ada di Jawa Barat


Pewarta: M. Rizky Apriliana/Amus Mustaqim
Editor: Muhamad Rizqy Fauzi


Daerah Terbaru