• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Daerah

Perempuan harus berdaya Bersama

Perempuan harus berdaya Bersama
Ketua PB KOPRRI menyampaikan materi (NU Online Jabar/Foto: Sri Melynda)
Ketua PB KOPRRI menyampaikan materi (NU Online Jabar/Foto: Sri Melynda)

Cirebon, NU Online Jabar
Mengoptimalkan Pengkaderan di ranah kader Perempuan, KORPS PMII Putri Pengurus Cabang Kabupaten Cirebon melaksanakan kegiatan Sekolah Kader KOPRI (SKK) dengan mengangkat tema "Peran KOPRI dalam Membangun Kemandirian untuk Meningkatkan Taraf Hidup Perempuan" di Griya Harakah PMII Cirebon.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, terhitung dari 17 Desember, dan akan berakhir pada tanggal 20 Desember 2020, diikuti oleh 18 kader perempuan dari wilayah Cirebon, Indramayu dan Kuningan.
Sekolah kader KOPRI ini bukan sebatas agenda melaksakan program kerja tetapi untuk membangun citra diri perempuan

"Sekolah Kader KOPRI ini dibentuk agar perempuan mampu bergerak sendiri dan mencari peluang dalam segala bidang seperti di bidang pendidikan, ekonomi dan sosial," Ujar Okta, ketua kopri Cirebon

Hal ini diperkuat oleh Septi Rahmati, Ketua pengurus Besar (PB) KOPRI yang mengajak Kopri hari ini harus bisa mengembangkan kualitas diri dan tanggap isu terkini

"Sebagai badan semi otonom PMII, kopri harus bisa menjadi ruang ekspresi, harus bisa meningkatkan kualitas diri selaku kader perempuan," ungkapnya kepada para peserta.

Septi juga menyatakan bahwa KOPRI memiliki perbedaan dengan organisasi lainnya karena pergerakannya yang khas, yakni Berstatus sebagai badan semi otonom kopri tetap bersinergi bersama PMII. 

"Dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh kopri, kopri tetap melibatkan laki-laki dalam kegiatannya," ujarnya.

“Ciri khas yang membedakan kopri dengan organisasi keperempuanan lainnya yaitu Kopri berideologi Aswaja. KOPRI sebagai kader intelektual aswaja, adalah harapan para ulama, harapan para kyai.  Inilah identitas kita," tambahnya. 

Dia berharap KOPRI jangan sampai malu menunjukan sebagai kader aswaja, bilamana perlu tunjukan eksistensi KOPRI di kampus dengan melaksanakan kegiatan shalawatan dan yasinan setiap Minggunya.
KOPRI hari ini harus bisa menunjukkan eksistensinya, tidak hanya dalam wilayah internal juga dalam wilayah eksternal. Perlu adanya suatu gerakan yang dilakukan KOPRI untuk dapat mempertahankan eksistensi di segala sektor kehidupan.

"Kopri harus bisa membangun jaringan keluar, tidak hanya di dalam wilayah internal saja, ini yang menjadikan KOPRI mampu bertahan sejak tahun 1967," ungkapnya. 

Selepas pelaksanaan SKK, Septi berharap KOPRI bisa menjadi kader perempuan yang berkualitas,  loyal terhadap organisasi  dan berintegeritas pada PMII. Sehingga kehadiran KOPRI dapat juga bersaing dengan kader laki-laki PMII sebagai manusia yang berkualitas .

Pewarta: Sri Melynda
Editor: Muhyiddin


Editor:

Daerah Terbaru