• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Daerah

Ajengan Hamdan: Kesetaraan Gender Disampaikan dalam Al-Quran

Ajengan Hamdan: Kesetaraan Gender Disampaikan dalam Al-Quran
Ajengan Hamdan (Ketua MWC NU Nagrak/) bersama Ketua Komisariat PMII STAI Sukabumi M. Nasir (kiri). (Foto: Komisariat PMII STAI)
Ajengan Hamdan (Ketua MWC NU Nagrak/) bersama Ketua Komisariat PMII STAI Sukabumi M. Nasir (kiri). (Foto: Komisariat PMII STAI)

Sukabumi, NU Online Jabar
Korp Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) Komisariat STAI Sukabumi menyelenggarakan kegiatan Sekolah Islam Gender (SIG). SIG sendiri merupakan jenjang kaderisasi formal pertama di KOPRI. Kegiatan tersebut digelar selama dua hari mulai Sabtu-Minggu, 12-13/12/20 bertempat di Villa Biru Gunung Jaya, Cisaat, Sukabumi . 
Pada kesempatan tersebut, beberapa rangkaian materi disampaikan. Salah satu Narasumber Ust. Hamdan selaku Ketua MWC NU Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi, dalam pemaparannya menyampaikan bicara soa kesetaraan gender itu sudah ada dalam Al Qur'annya 

"Soal kesetaraan gender itu sudah disampaikan dalam Al Qur'an seperti pada surat Annahl ayat 97. Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."

Di sana disampaikan sambung Hamdan, "Ketika manusia mampu berbuat baik, baik itu laki-laki atau perempuan, dan posisinya sedang beriman, maka dia akan meraih pahala dari Allah SWT. Tidak ada pembeda di sana, misal yang berbuat laki-laki takaran pahalanya lebih banyak atau perempuan pahalanya lebih kurang. Tidak ada itu," tegasnya.

Selain itu pada kesempatan yang sama, Tika Maulani Agustina menyampaikan bahwa PMII harus responsif gender, mengetahui keadaan yang sebenarnya di masyarakat sehingga mampu mengintervensi kebijakan pemerintah.

"PMII dan KOPRI harus membangun citra diri mereka yang responsif gender. Mampu mengintervensi kebijakan pemerintah agar responsif gender,” ujar Tika. 

Akan tetapi harus diingat, lanjutnya, bahwa kader PMII harus berbaur dengan masyarakat akar rumput, agar tahu sebenarnya kebutuhan masyarakat Jangan sampai ketika mengintervensi kebijakan, itu nantinya menjadi mubazir. Masyarakat juga harus dibuka wawasan gendernya dan harus di sambungkan kepada pemangku kebijakan. 

“Langkah kader PMII sebagai agen of change harus sampai di situ," sambung Tika.

Kegiatan tersebut diikuti anghota PMII dari beberapa perwakilan komisariat di bawah naungan Pengurus Cabang (PC) PMII Kota Sukabumi. Antara lain, STAI Sukabumi, STAI-STISIP Syamsul Ulum, Universitas Muhammadiyah, STKIP PGRI dan Universitas Nusa Putra.

"Saat ini saya mulai mengerti soal kesetaraan gender itu,” kata salah seorang peserta Nissa Nurhayati. 

Nissa mengakui, memang dalam pembahasannya tidak mudah. Setelah mengikuti kegiatan dan menjadi bagian dari peserta, barulah ia menemukan banyak referensi.

“Sekarang saya mulai membuka diri dan pikiran, open minded," tuturnya.

Pengurus komisariat Siti Nurhalimah menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar untuk memberikan wawasan yang lebih luas terhadap kader dan anggota, terkait kesetaraan gender dan peran perempuan di ranah publik.

"Kita ingin memastikan di era "Z" sekarang ini, sudah tidak ada lagi ketimpangan bias gender. Harus mulai kita urai agar laki-laki dan perempuan sama-sama berperan, baik di ranah domestik maupun publik. Terlebih kader-kader PMII yang kita gembleng hari ini, harus menjadi penggerak serta memberikan pemahaman kepada masyarakat," pungkasnya.

Pewarta: Amus Mustaqim
Editor: Iip Yahya


Editor:

Daerah Terbaru