• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Daerah

60 Menit Dengar Kabar Banjir, Banser Kabupaten Cirebon Segera Terjun Membantu Warga

60 Menit Dengar Kabar Banjir, Banser Kabupaten Cirebon Segera Terjun Membantu Warga
Banser Kabupaten Cirebon tanggap bencana (Foto: NU Online Jabar)
Banser Kabupaten Cirebon tanggap bencana (Foto: NU Online Jabar)

Cirebon, NU Online Jabar 
Unit gabungan Banser Tanggap Bencana (Bagana) Kabupaten Cirebon bergerak cepat membantu korban banjir di Kecamatan Astanajapura, Desa Japura Bakti, Kamis malam (17/12). 
Wakasatkorcab Banser Kabupaten Cirebon Warto mengungkapkan, Bagana langsung turun ke lokasi kejadian 60 menit setelah mendapat laporan dari anggota banser setempat. 

“Setelah dapat laporan dari anggota Banser setempat, seketika itu juga Kasat Bagana Kababupaten Cirebon menginstruksikan, khususnya anggota Bagana setempat dan sekitarnya, untuk turun ke TKP,” katanya, Jumat (18/12/2020). 

“Kasat Bagana tiba di lokasi sekitar Pkl 20.00 WIB saat air banjir dalam kondisi naik, anggota Bagana sudah stand bye di lokasi,” tambahnya. 

Kang O’ot sapaan akrabnya, juga menjelaskan, sesampainya di lokasi kejadian Kasat Bagana langsung ditugaskan untuk mengevakuasi warga ke tempat pengungsian.

“Sesampainya di lokasi, anggota Bagana langsung ditugaskan untuk mengevakuasi warga agar dibawa ke tempat pengungsian, mengidentifikasi keadaan dan kondisi sekitar,” terangnya. 

Ia pun menambahkan, Kasat Bagana yang turun di lokasi kejadian merupakan gabungan dari beberapa Satkoryon di wilayah timur Kabupaten Cirebon.

“Unit Bagana menurunkan 20 personel di bantu Anggota Banser lainnya yang terdiri dari Bagana Astanajapura, Babakan, Gebang, Ciledug, Losari dan Waled, saat ada bencana maka siapapun hususnya Banser adalah Bagana sebagai pelaku tanggap bencana,” jelasnya. 

“Namun dari unit BAGANA (Banser Tanggap Bencana) diturunkan di Kecamatan Astanajapura (Desa Japura Bakti) dan di Kecamatan Lemahabang (Desa Tuk),” terangnya. 

Menurut Solihin warga Japura Bakti Kecamatan Astanajapura, intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir di daerah tersebut, selain itu saluran air dan drainase yang sempit akibat pembangunan tol di daerah tersebut juga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.

“Banjir yang dulunya ringan, setelah adanya tol, saat intensitas curah hujan besar debit air dan banjir selalu besar, akibat kurangnya resapan air dari jalan tol sehingga air melimpah ke rumah warga,” pungkasnya.

Diketahui lokasi banjir tererjadi dibeberapa titik, seperti di Kecamatan Astanajapura, Kecamatan Lemahabang, Kecamatan Karangsembung, dan Kecamatan Karangwareng.

Pewarta: Agung Gumelar
Editor: Abdullah Alawi 

 


Daerah Terbaru