• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Daerah

Pengurus PMII Kabupaten Bandung Resmi Dilantik, Shona Azi Ingat Pesan KH Nuril Huda 

Pengurus PMII Kabupaten Bandung Resmi Dilantik, Shona Azi Ingat Pesan KH Nuril Huda 
Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bandung masa khidmah 2021-2022 resmi dilantik di Pondok Pesantren Baitul Arqom Al-Islami, Kabupaten Bandung pada Sabtu (8/1). (Foto: NUJO)
Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bandung masa khidmah 2021-2022 resmi dilantik di Pondok Pesantren Baitul Arqom Al-Islami, Kabupaten Bandung pada Sabtu (8/1). (Foto: NUJO)

Bandung, NU Online Jabar 
Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bandung masa khidmah 2021-2022 resmi dilantik oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PMII Muhammad Abdullah Syukri di Pondok Pesantren Baitul Arqom Al-Islami, Kabupaten Bandung pada Sabtu (8/1). Shona Azi resmi menjadi Ketua PC PMII Kabupaten Bandung bersama Maulida Mukaromah yang menjadi Ketua Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) Kabupaten Bandung masa khidmah 2021-2022. 


Dalam sambutannya, Shona kembali mengingat pesan yang diterimanya dari salah satu pendiri PMII KH Nuril Huda ketika dirinya sedang mengikuti Pelatihan Kader Lanjutan (PKL). Shona bercerita ketika itu, KH Nuril Huda berkata bahwa PMII tidak bisa dibeli dengan uang. KH Nuril Huda kemudian menceritakan pengalamannya ketika dirinya sampai harus menjual jam tangan untuk bisa datang pada rapat PMII di Yogyakarta. 


Ketika itu, dirinya sedang berada di Solo dan mendapat undangan untuk hadir pada rapat yang diselenggarakan di Yogyakarta, karena tidak punya uang untuk modal transportasinya berangkat ke Yogyakarta, KH Nuril Huda kemudian menjual jam tangannya untuk bisa hadir memenuhi undangan rapat tersebut. Ia dengan sukarela melakukan hal tersebut karena sadar bahwa jerih payahnya karena memang arus daripada lahirnya PMII adalah sebagai cikal bakal generasi NU masa depan. 


“Oleh sebab itu, kita layaknya kader PMII harus mampu menciptakan ruang-ruang baru, sejarah-sejarah baru yang tentunya tidak luput daripada sejarah lahirnya PMII yang tidak luput dari pondok pesantren,” ujar Shona.


Shona kemudian mengungkapkan alasan dipilihnya pondok pesantren sebagai tempat pelantikan PC PMII Kabupaten Bandung adalah karena PMII lahir dan digagas oleh para ulama. “Ketika kenapa kemudian harus di pesantren, kita kembali lagi kepada tahun 1960, bahwa kemudian PMII lahir dan digagas oleh para ulama dan para penerus bangsa,” terangnya. 


Shona juga mengatakan bahwa hal itu tidak terlepas dari peran senior intelektual sekaligus spiritualnya yaitu H. Juhaya yang berpesan agar dirinya berkhidmah untuk PMII dan NU. Hal tersebut yang kemudian membuat dirinya termotivasi untuk kemudian menciptakan formulasi-formulasi baru sebagai gebrakan di PMII Kabupaten Bandung. 


“Ketika sowan ke sana, beliau mengatakan bahwa PMII ini adalah organisasi besar, jangan ada niatain untuk mencari hal lain di PMII, niatkan di PMII ini sebagai bentuk pengabdian terhadap PMII dan NU,” jelas Shona.


Selain itu, terkait dengan tema yang diangkat pada acara tersebut yakni Moderasi Gerakan PMII Kabupaten Bandung, Shona berharap PMII Kabupaten Bandung menjadi poros gerakan dari cabang-cabang PMII di kota dan kabupaten lain yang menjadi poros gerakan kader-kader yang selalu menjadi motivasi bagi kader lainnya. 


“Menjadi moderasi gerakan PMII Kabupaten Bandung ini memadukan antara gerakan yang berbasis keagamaan dan juga gerakan yang berbasis keislaman. Artinya, PMII sebagai kader tidak luput dari gerakannya yang menggunakan teori dan lain sebagainya. Akan tetapi, PMII terkhusus kader Kabupaten Bandung memposisikan sikap kritis terhadap sesuatu yang kemudian menjadi kejanggalan terhadap kebenaran yang tentunya menjadi nilai-nilai tuntutan idealisme bagi PMII,” pungkasnya. 


Pewarta: Istia
Editor: Agung Gumelar 


Daerah Terbaru