• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Daerah

SIG Kopri IMN Sukabumi, dari Kuantitas ke Kualitas

SIG Kopri IMN Sukabumi, dari Kuantitas ke Kualitas
SIG Kopri IMN Sukabumi, dari Kuantitas ke Kualitas (foto: NU Online Jabar)
SIG Kopri IMN Sukabumi, dari Kuantitas ke Kualitas (foto: NU Online Jabar)

Sukabumi, NU Online Jabar
Pengurus Komisariat (PK) Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (Kopri) Institut Madani Nusantara (IMN) Sukabumi menggelar acara Sekolah Islam dan Gender (SIG) guna memberikan modal basic dalam memahami berbagai isu kesetaraan gender, Senin-Selasa (3-4/01).

 

Ketua Kopri IMN Haya Annisa dalam sambutannya menyampaikan bahwa SIG ini merupakan sebagai upaya pengkaderan dari perubahan kuantitas menuju kualitas.

 

“Kaderisasi sudah mengalami perekembangan namun masih dari sisi kuantitas, semoga dengan digelarnya berbagai kegiatan termasuk Sekolah Islam Gender ini bisa membawa perubahan kuantitas menuju perubahan kualitas,” katanya.

 

Keberhasilan meningkatnya jumlah anggota Korps PMII Putri di komisariat Institut Madani Nusantara merupakan pencapaian terbaik yang perlu dipertahankan dan terus ditingkatkan bukan hanya dari jumlah anggota saja melainkan dari segi keilmuan, wawasan, serta analisis yang baik dalam profesionalitas pengetahuan dengan kata lain dari perubahan kuantitas menuju perubahan kualitas kader. 

 

“Salah satu untuk mencapai tujuan tersebut ialah dengan SIG. Pemahaman mengenai pentingnya penyadaran adil gender bagi kader PMII merupakan salah satu bentuk pembangunan sumber daya manusia yang lebih harmonis,” ucapnya. 

 

“Karena berbicara mengenai kesetaraan gender bukan hanya menjadi beban bagi perempuan saja melainkan kaum laki-laki, dimana keduanya haruslah saling memahami dan saling mengerti bahwa gender haruslah berkesetaraan," tambahnya.

 

Ketua Pelaksana Amina Ramalia Wiransyah menuturkan SIG merupakan Kaderisasi formal pertama Kopri, yang diwajibkan bagi anggota pasca Mapaba, baik kader putri maupun putra karena di dalamnya memuat  landasan ilmu pengetahuan teoritik mengenai keperempuanan dan gender sebagai bentuk pengetahuan dan penyadaran sebelum berbicara gerakan perempuan seperti di Sekolah Kader Kopri (SKK) sebagai pendidikan tahap dua.

 

"SIG ini penting dilaksanakan karena berpijak pada realitas. Masyarakat belum sadar soal kesetaraan gender, isu kekerasan seksual semakin hari kian marak terjadi. Berawal dari tabunya membicarakan gender, maka dari itu sebagai anggota PMII akan lebih elok jika diberikan penyadaran pengetahuan teoritis melalui SIG yang belajar dari beberapa perspektif diantaranya Al Quran, fiqih dan hadist,” tuturnya.

 

“Jangan sampai kita salah menafsirkan terhadap ayat ayat terkait gender dalam Al-Quran karena akan terjerumus terhadap paham konservatif dan patriarkis," sambungnya.

 

Lebih lanjut, Ami menjelaskan bahwa pendidikan ini diupayakan menjadi bagian dari stimulus bagi peserta, seperti halnya di forum, peserta dengan sendirinya dituntut fokus membedah materi-materi yang di sajikan dengan dibawakan oleh narasumber yang sesuai dengan kompetensinya dan mendiskusikannya lebih lanjut.

 

"Sebentuk apresiasi keaktifan peserta, panitia memberikan kategori Peserta Terbaik, Peserta Terkritis, Peserta Teraktif agar output yang didapat dari kegiatan ini bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di organisasi, dikeluarga dan lingkungan masyarakat," jelasnya.

 

Sebagai tindak lanjut, Ami menyampaikan Rencana Tindak Lanjut (RTL) kegiatan ini yaitu mengkoordinasikan kepada setiap BPH di komisariat yang anggotanya mengikuti SIG ini untuk melakukan follow up dengan penugasan mengawal kader lain supaya mereka benar benar paham dan mengaplikasikannya dengan baik. 

 

“Karena tidak lepas dari pada peran pengawalan agar kita tidak lagi tabu dan pola pikir para kader PMII harus open mindead dan sadar akan pentingnya  kesetaraan," pungkasnya.

 

Pewarta: Amus Mustaqim
Editor: Abdul Manap


Daerah Terbaru