• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 17 Mei 2024

Daerah

Pemahaman Soal Gender dalam Perspektif Islam Jadi Bahasan SIG Perdana PMII Universitas Nusa Putra

Pemahaman Soal Gender dalam Perspektif Islam Jadi Bahasan SIG Perdana PMII Universitas Nusa Putra
Pemahaman Soal Gender dalam Perspektif Islam Jadi Bahasan SIG Perdana PMII Universitas Nusa Putra
Pemahaman Soal Gender dalam Perspektif Islam Jadi Bahasan SIG Perdana PMII Universitas Nusa Putra

Sukabumi, NU Online Jabar 
Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) Komisariat Universitas Nusa Putra Cabang Kota Sukabumi sukses menyelenggarakan kegiatan Sekolah Islam Gender (SIG) perdana di Pondok Pesantren Jamiatul Muta'allimin, Kota Sukabumi, Sabtu-Ahad (12-13/6). 

Kegiatan yang mengusung tema ‘Menyatukan Persepsi Gender dalam Bingkai Islami’ itu diikuti oleh 17 peserta dari 5 peserta laki-laki dan 12 peserta perempuan, dan merupakan SIG perdana yang dilaksanakan oleh kopri Universitas Nusa Putra. 

“Substansi dari kegiatan ini adalah pemerataan pemahaman tentang gender dalam perspektif Islam khususnya di kalangan aktivis PMII kota Sukabumi," kata Deudeu Sri Rahayu, Ketua Pelaksana Acara SIG. 

Sementara itu, menurut Ketua Komisariat PMII Universitas Nusa Putra, Ramdan Fauzi mengatakan, SIG merupakan bentuk sensitivitas dan pemerataan pemahaman terkait gender yang memberikan ruang gerak seluas-luasnya bagi para kader perempuan di PMII. 

"Ini terkait dengan upaya pemerataan pemahaman soal gender, karena hari ini masih banyak kesalahpahaman terkait kesetaraan gender baik secara tekstual maupun kontekstual," jelasnya.

Maka dari itu, kata dia, sebagai penyelenggara dari pendidikan tingkat pertama di kelembagaan kopri ini pihaknya memiliki standarisasi pencapaian yang harus ditempuh oleh para peserta. 

"Minimal peserta mampu paham dan mengaktualisasikan pemahamannya dalam ruang lingkup gerakan di PMII maupun di wilayah kampus dan masyarakat sekitar," tegasnya.

Berdasarkan penuturan dari salah satu pemateri Asti Sundari tentang Kelembagaan Kopri, ia menjelaskan bahwa kelembagaan Kopri di PMII mempunyai peran yang sangat penting bagi wadah pengorganisasi perempuan. Karena menurutnya, penempaan basis ideologi dan gerakannya kader perempuan ada di dalamnya. 

"Kenapa harus ada lembaga Kopri di PMII? bukan untuk menyekat antara kader laki-laki atau perempuan, tapi sebagai ikhtiar PMII dalam mengideologisasikan gender di tubuh PMII. Lembaga Kopri di PMII posisinya sebagai lembaga semi otonom, berperan sebagai ikhtiar mendukung gerakan perempuan dalam membumikan kesetaraan, keadilan, dan nilai kemanusiaan," tegasnya.

Pada kegiatan tersebut turut hadir memberikan sambutan dan membuka acara mewakili Majelis Pembina Cabang (Mabincab) Regina Mulia. Dalam sambutannya ia berpesan agar kegiatan SIG tidak dijadikan sebagai ajang seremonial semata. Akan tetapi, harus sampai pada output yang jelas dan menjadi acuan pergerakan bagi kader perempuan di PMII. 

"SIG ini bukan hanya sebagai ajang seremonial saja, melainkan harus menghasilkan output yang jelas, tidak selesai di acara penutupan kemudian selesai lupa lagi apa yang dipelajari, tapi sebagai acuan dalam gerakannya," ujar Ketua Pergunu Kota Sukabumi itu.

Pewarta: Amus Mustaqim
Editor: Agung Gumelar


Daerah Terbaru